Penyaluran Pupuk Pusri Bersubsidi Melampaui Target
MedanBisnis - Palembang. Penyaluran pupuk urea bersubsidi PT Pupuk Sriwidjaja kepada petani di sembilan provinsi yang pemenuhan kebutuhan pupuknya menjadi tanggung jawab PT Pusri, telah melampaui target. "Berdasarkan data realisasi penyaluran pupuk non-komersial atau bersubdisi di sembilan provinsi rayon yang meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, sejak Januari hingga September 2014 mencapai 809.383 ton atau 102 persen," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), Sulfa Ghanie, di Palembang.
Menurut dia, sebagai Badan Usaha Milik Negara, PT Pusri berupaya memenuhi kebutuhan pupuk petani dalam negeri terutama di sembilan provinsi tersebut Untuk terus memenuhi kebutuhan petani di sembilan provinsi rayon atau wilayah kerja perusahaan sepanjang musim tanam April-September dan Oktober-Maret, pihaknya berupaya meningkatkan stok pupuk urea hingga lini tiga atau tingkat kabupaten.
Penambahan stok pupuk urea secara bertahap terus dilakukan karena saat ini empat pabrik dengan total kapasitas produksi mencapai 2,2 juta ton per tahun, beroperasi dengan baik secara normal.
"Semua pabrik PT Pusri di Palembang saat ini beroperasi secara normal meskipun sudah berusia tua. Satu pabrik yang usianya relatif paling muda adalah pabrik Pusri 1B yang dibangun pada 1994," ujarnya.
Untuk menjaga eksistensi perusahaan dan mempertahankan kegiatan produksi pupuk urea agar tetap mampu memenuhi kebutuhan petani sesuai dengan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) tani, pihaknya berupaya secara bertahap melakukan revitalisasi atau pembangunan pabrik baru.
Guna melakukan kegiatan revitalisasi pabrik tua itu, sekarang ini dalam proses pembangunan satu pabrik baru proyek revitalisasi pabrik urea paling tua yakni pabrik Pusri II yang dibangun pada tahun 1974.
Proyek revitalisasi pabrik tua tersebut dikerjakan oleh konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation dengan nilai investasi Rp7,4 triliun.
"Jika pembangunan proyek revitalisasi tersebut berjalan sesuai rencana, pabrik baru diperkirakan bisa mulai dioperasikan pada penghujung 2015 dan mampu meningkatkan kapasitas produksi urea PT Pusri hingga 2,61 juta ton per tahun," ujar Sulfa. (ant)
sumber: medanbisnisdaily.com