Pembangunan Pabrik Pusri IIB Direalisasikan
JAKARTA - Proyek Pembangunan Pusri IIB yang lama ditunggu-tunggu akhirnya direalisasikan pembangunannya, ditandai dengan penandatanganan Akta Perjanjian Kredit Pendanaan proyek Pusri II B, Self Propelled Urea barge, Steam Turbin Generator dan Bolier Batubara antara PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dengan Bank-Bank Pemberi Kredit di Jakarta, Rabu (14/11)
Proyek pembangunan pabrik Pusri II B ini sempat mengalami kendala sejak dicanangkan program revitalisasi sejumlah pabrik di jajaran PT Pusri Palembang sejak dicanangkan 2007 lalu. Pembangunan proyek Pusri IIB ini didanai tujuh bank nasional senilai Rp.7,4 triliun. Masing-masing Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank jabar Banten, Bank Sumsel, dan Bank Central Asia (BCA). Sedangkan Bank asing adalah PT Bank UOB Indonesia.
Dana tersebut, kata Direktur Utama Pusri Palembang, Ir. Musthofa Rp.6,4 triliun diantaranya akan dialokasikan untuk pembangunan proyek pabrik IIB atau 70 persen total anggaran yang ada. Sisanya untuk pembangunan Stam Turbin Generator dan Boiler Batu Bara dan pembelian sejumlah kapal baru. Modal sendiri 30 persen atau sebesar Rp.3 triliun yang dianggarkan selama tiga tahun anggaran.
Menurut Musthofa Pusri IIB memiliki kapasitas produksi sebesar 907.000 ton dan 600 ribu ton amoniak. Pusri II B akan selesai pada 2015 mendatang. Pembangunan proyek Pusri IIB merupakan langkah efisiensi Pusri Palembang dalam pemakaian gas dan menurunkan biaya produksi. Pusri IIB merupakan tahap pertama proyek revitalisasi yang dilakukan manajemen Pusri Palembang. "Pada tahun 2015 revitalisasi akan dilanjutkan pada tahap kedua," kata Musthofa.
Koordinator Kreditur Pusri yang dipercayakan kepada BCA melalui Direkturnya Dahlia Manshor Ariotedjo mengatakan Indonesia sebagai negara agraris membutuhkan pabrik pupuk. Untuk itu, dibutuhkan sejumlah pabrik baru dan pusri dengan Pusri IIB diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pupuk. "Oleh sebab itu, kami sebagai bank dengan kredit terbesar yang memberikan kredit senilai Rp.2,6 triliun dari total pinjaman Rp.7,4 triliun berharap ini bisa menggerakan ekonomi nasional," kata Dahlia.
Sekretaris Perusahaan Pusri Palembang, Zain Ismed mengatakan pembanguna Pusri II B dalam rangka meningkatkan efisiensi, daya saing dan berkesinambungan usaha dan sesuai dengan Instruksi Presiden No.2/2010 tentang revitalisasi pabrik pupuk, sehingga kami melaksanakan proyek revitalisasi pabrik dan pengembangan usaha.
Pinjaman kredit ini, kata Sekretaris Perusahaan Pusri Palembang Zain Ismed, merupakan investasi jangka panjang untuk pembangunan beberapa proyek. Antara lain pembangunan Pabri Pusri IIB menggantikan Pabrik Pusri II yang sudah berumur 38 tahun. Pembangunan Steam Turbin Generator dan Bolier bati bara dan pembelian kapal Self Propelled Urea Barge.
Pembangunan Pusri II B akan menambah pasokan pupuk nasional hingga 2017 sebanyak 2,8 juta ton dari 7 juta ton yang dibutuhkan. Pabrik Pusri IIB memiliki kapasitas produksi untuk amoniak sebesar 2.000 ton per hari dan 2.750 ton per hari.