Palembang (ANTARA Sumsel) - Jumlah pedonor dari kalangan usia semakin meningkat sejalan dengan tumbuhnya komunitas remaja yang menggalakkan gerakan kemanusiaan ini.
Penanggung jawab kegiatan donor darah di PT Pusri, Indah Nurkasih di Palembang, Selasa, mengatakan sejak lima tahun terakhir kalangan muda yang sudah mau menjadi pedonor aktif, sementara sebelumnya cenderung didominasi pada usia di atas 40 tahun.
"Bisa dikatakan saat ini, setiap Pusri melakukan kegiatan donor darah, hampir 50 persennya usia 30 tahun ke bawah," kata dia yang dijumpai di sela-sela donor darah HUT PT Pusri di lingkungan pabrik.
Ia menambahkan ketertarikan generasi muda sebagai pedonor darah aktif ini bukan sebatas karena kepedulian sosial tapi karena telah menyadari dampaknya bagi kesehatan.
"Mendonorkan darah akan berdampak positif bagi kesehatan mengingat melakukan sirkulasi oksigen dalam tubuh. Dalam 120 hari darah akan mati dan berganti dengan yang baru. Dari pada terbuang begitu saja, alangkah lebih baiknya didonorkan saja," ujar dia.
Selain itu, ia menyampaikan bahwa syarat bagi pendonor yakni usia 17-65 tahun adalah berat badan tidak kurang dari 45 kg dan kadar hemoglobin 12.
"Usia yang paling baik untuk donor darah itu antara 25-45 tahun karena pada masa itu kualitas sangat baik, jika anak-anak muda sudah menjadikan donor darah sebagai aktifitas rutin maka sangat baik sekali baik untuk kesehatan juga untuk stok darah di PMI," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri Musthofa mengatakan pendekatan secara persuasif senantiasa dilakukan di lingkungan perusahaan, mulai dari karyawan, keluarga karyawan, hingga perusahaan yang menjadi mitra kerja untuk menjadi pedonor darah.
"Donor darah ini bukan saja untuk berbuat baik ke sesama, tapi juga sangat baik untuk kesehatan. Siapa yang melakukannya secara rutin maka akan lebih sehat," ujar dia.
PMI Kota Palembang membutuhkan sekitar 30.000 kantong darah setiap tahun untuk memenuhi penduduk yang mencapai 1,5 juta jiwa lebih.
Dari 30.000 kantong darah tersebut, sebanyak 50 persen disumbangkan dari pedonor darah sukarela.
Editor: Parni
COPYRIGHT © ANTARA 2015