jpnn.com, PALEMBANG - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendukung rencana anak usaha holding PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) dalam membangun pabrik baru Pusri III-B di Palembang.
Kehadiran pabrik tersebut untuk mengganti dua pabrik yang lama yakni Pusri III dan Pusri IV. “Saya setuju Pusri terus berkembang, negeri ini butuh pupuk yang baik ke depan,” ujar Mentan Syahrul dalam kunjungan kerjanya saat memantau ketersediaan pupuk di Gudang Pusri Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (28/5).
Mentan mengatakan pupuk bukan hanya dibutuhkan secara nasional saja, tetapi negara lain yang juga memproduksi beras. “Artinya bisa diekspor ke depannya, Pupuk Pusri ini bisa diekspor,” kata Mentan Syahrul. Sementara itu Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan pihaknya merencanakan pabrik baru tersebut mulai pekerjaan konstruksi pada 2021.
Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini dinilai sudah sangat layak mengingat Pusri III dan Pusri IV sudah boros pada penggunaan energi karena dibangun sekitar 40 tahun lalu. Menurutnya, revitalisasi pabrik ini juga untuk membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Pabrik Pusri III-B ini nantinya berkapasitas sebesar 2.000 ton amoniak per hari atau 660 ribu ton per tahun untuk amoniak, kemudian 3.500 ton urea per hari atau 1.155.000 ton per tahun.
Jika dibandingkan dengan Pabrik Pusri III dan Pusri IV (existing), teknologi yang digunakan pada Pabrik Pusri III-B ini merupakan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Pabrik ini bisa menghemat konsumsi gas bumi sebesar kurang lebih 10 MMBTU per ton urea sehingga diharapkan dapat menghemat biaya gas hingga Rp1,5 Triliun per tahun. Dengan pembangunan Pabrik Pusri III-B diharapkan bisa memenuhi tanggung jawab Pusri untuk selalu memastikan kecukupan pasokan pupuk bagi petani dalam negeri.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku gas seluruh pabrik, saat ini Pusri telah mendapat jaminan gas bumi untuk kurun waktu 10-20 tahun ke depan dan telah mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui Kementerian ESDM dan SKK Migas dalam hal prioritas ketersediaan pasokan gas bumi. Pembangunan Pabrik Pusri III-B ini juga diharapkan bisa membuka kesempatan kerja yang diperkirakan mampu menyedot sekitar 10.000 tenaga kerja baru selama konstruksi proyek berlangsung. “Mohon doanya, apa yang kami rencanakan ini mudah-mudahan berjalan lancar,” harap Tri.(ikl/jpnn)