13 November 2014
Suarapemred.com - Lahan lebak dangkal milik Pondok Pesantren, Al Ittifaqiyah Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir ini tampak terurus dan tandus. Di sana-sini ada lahan yang digenangi air dan bagian lain ada yang sudah dikelola. Terlihat tambak yang dibiarkan seadanya. Mungkin karena musim kemarau, suasana di tempat ini terlihat gersang. Padahal arealnya cukup luas 43 hektar.
Di tempat ini, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang mencoba melakukan budidaya dua jenis tanaman bambu, Petung dan Ampel. Sebelumnya sudah dua daerah berbeda yang ditanami tanaman sejenis. Pertama di RS Kusta desa Mariana Kabupaten Abanyuasin, menyusul tempat ke dua di bantaran Sungsi Musi Palembang pada 2013 lalu.
Di tempat ini sudah ditanam 300 jenis bambu tersebut. Sementara program CSR perusahaan ini menanam 1000 bambu untuk membantu program Go Greenn nya pemerintah.
Menurut Direktur Utama PT Pusri Palembang, Musthofa tahap pertama bambu yang ditanam ini jenis Petung dan Ampel. Bibitnya didatangkan dari Yogyakarta. Dalam empat tahun ke depan, bambu-bambu ini akan menjadi rumpun dan mampu mencegah erosi. Disisi lain perbaikan persediaan air tanah yang bersifat permanen.
Bambu mampu menyerap karbon dioksida dan membersihkan udara disekitarnya. Tanaman bambu juga memiliki prospek tinggi sebagai tanaman industri, yaitu alternatif pengganti seluruh fungsi kayu, bahan baku industri tekstil serta bahan baku industri kreatif. "Hasil penanaman bambu dan pohon penghijsusn ini Insya Allah dapag memberikan manfaag bagi kita semua," kata Musthofa.
Program penanaman bambu ini, menurut Zmusthofa akan terus dipantau Pusri agar dapat tu buh dengan baik. Kunci sukses dalam pelestarian bambu diantaranya, ketersediaan lahan penanaman, jenis bambu yang ditanam, pembinaan dan pendampingan teknologi, serta industri dan akses pasar.
Indonesia, merupakan peringkat tiga di dunia kategori negafa yang paling banyak ditumbuhi bambu. Nilai bisnis bambu di dunia saat ini mencapai 7 juta dolar Amerika. Dari 1.500 jenis bambu yang sudah di kenal, 147 diantara beradal dari Indonesia. Bambu-bambu itu memiliki nilai jual tinggi.
"Kami berkomitmen, agar bambu yang ditanam nantinya dapat menjadi daya dukung kegiatan belajar-mengajar di pondok pesantren dan masyarakat sekitar dan bahan dasar industri bambu Indonesia," kats Dirut Musthofa.
Dalam lima tahun ke depan, katanya, selain melakukan pengawasan, Pusri juga akan memberikan bimbingan mengenal teknik pengawetan bambu, aneka industri kreatif, pol kemitraan industri bambu dan penanaman pohon penghijsuan lainnya.
Bambu memang bisa dibuat jadi apa saja. Mulai rebung hingga tunas jadi bahan yang berguna dan bisa dimakan. Di sisi lain, budaya Indonesia tidak terlepas dari peranan bambu. Ya untuk rumah rakit, rumah, tempat tidur, alat musik, alat memasak, hingga senjata yang digunakan melawan penjajah.
Kini bambu-bambu itu sudah ditanam. Ada 1.500 santri ditempat ini bergotong royong melakukan penanam bambu. Sudah tentu dibenak mereka terbersit harapan, ke depan bambu adalah salah satu masalah depan mereka, dalam menjalani kehidupan selanjutnya dan menjaga bumi negeri ini agar tetap hijau dan lestari. [Ida Syahrul]
Share
17 December 2024
JELANG HUT KE-65, PUSRI GELAR KHITANAN MASSAL UNTUK LINGKUNGAN10 December 2024
PUSRI RAIH PRESTASI PADA AJANG TKMPN 2024