Kiriman Urea Bersubsidi Terlambat Lagi
Bantuan pupuk urea bersubsidi yang dijanjikan PT Pupuk Sirwijaya (Pusri) Palembang kembali mengalami keterlambatan pengiriman.
Kapal pengangkut sebanyak 1.200 ton pupuk urea batal bersandar di Pelabuhan Ciwandan, Kamis (31/1). Pupuk tersebut didatangkan untuk mengatasi kelangkaan pupuk urea di Banten.
Diperoleh informasi, kapal pengangkut pupuk kiriman PT Pusri itu belum mendapatkan izin sandar dari PT Pelindo II.
Manager PT Pelindo II Cabang Banten, Ciwandan Syarif Usman mengaku baru terima faks surat pemberitahuan mengenai nota kedatangan dari Administratur Pelabuhan (Adpel) Banten, Kamis (31/1) kemarin. ?Kemungkinan kapal akan bisa bersandar pada 2 Febuari,? ungkapnya saat dihubungi Radar Banten, kemarin.
Hal senada dikatakan Direktur Perencanaan dan Pengendalian Operasional PT Pelindo II Cabang Banten, Dana Sasmita. Dia menjelaskan, kapal bisa bersandar ke pelabuhan setelah mendapatkan surat izin kedatangan kapal dan bongkar muat. ?Jadi aturan sandar di dermaga kami, memang seperti itu. Nota kedatangan kapal harus ada surat pemberitahuan maksimal satu minggu sebelumnya atau minimal tiga hari,? ungkapnya.
Ditambahkan Dana, rencananya pengiriman pupuk bersubsidi tersebut menggunakan Kapal Anugerah Buana II yang akan sandar di Dermaga I Pelindo II Cabang Banten. Selanjutnya pupuk yang diharapkan petani di Banten ini akan dikirim ke gudang Pusri di Serang. Sedangkan untuk bongkar muatnya akan menggunakan jasa dari PT Bandha Graha Reksa (BGR). ?Kami mengizinkan sandar apabila semua mekanisme dan prosedur telah ditempuh semua?, ujarnya.
Sementara Sekretaris Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (KTKBM) Pelabuhan Banten Nurhidayat mengungkapkan bahwa pada 21-24 Januari lalu, sebanyak 1.700 ton pupuk urea dari PT Pusri juga masuk melalui Pelabuhan Pelindo II Cabang Banten. Hal itu diketahui karena saat bongkar muat di Kapal Anugerah Buana II menggunakan jasa tenaga bongkar muat dari KTKBM. ?Waktu itu kami menurunkan sebanyak 33 gank (kelompok-red),? ujarnya.
Keterlambatan sandar dan bongkar muat pupuk bantuan PT Pusri Palembang dibenarkan Manager Area PT Pusri Banten Hairul Lizano. Ia mengatakan, keterlambatan disebabkan kondisi cuaca di Palembang. ?Rencananya memang Rabu (29/1) kapal sudah tiba di Ciwandan, tapi karena di Palembang-nya lagi musim hujan pupuk tidak bisa diangkut ke kapal. Jadi keterlambatan ini murni kendala teknis,? kata Hairul, yang dihubungi tadi malam.
Namun Hairul memastikan hari ini (Jumat, 1/2), kapal yang membawa pupuk tersebut sandar di Pelindo II. ?Informasi yang saya terima dari Pelindo, jam 8 (08.00 WIB) besok (hari ini-red) kapal sudah bisa sandar dan akan langsung dilakukan pembongkaran,? terang Hairul.
Selesai pembongkaran, sambung Hairul, 1.200 ton pupuk asal Palembang itu akan langsung dibawa ke gudang Pusri Serang. ?Jika hari itu ada permintaan dari distributor resmi, DO (delivery order-red) akan kita proses langsung dan hari itu juga pupuk kita salurkan ke petani lewat distributor resmi itu,? janji Hairul.
Menanggapi janji PT Pusri, Ketua Komisi II DPRD Banten Media Warman mengatakan, besok (hari ini-red) akan melakukan sidak langsung ke Pelindo, Ciwandan. ?Kalau besok (hari ini-red) pupuk itu tidak ada, kita akan ambil sikap tegas. Kita akan meminta pemerintah pusat untuk memertimbangkan lagi kerjasama distribusi yang selama ini dilakukan PT Pusri dan PT Kujang,? tukasnya. (mg1/ila)