PALEMBANG – Menghadapi musim tanam pada Bulan Oktober mendatang, PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menyiapkan dan memastikan terpenuhinya kebutuhan pupuk bersubsidi atau Public Service Obligation (PSO) bagi petani hingga 3 (tiga) bulan kedepan.
Berdasarkan surat dari PT Pupuk Indonesia (Persero), wilayah yang menjadi tanggung jawab Pusri dalam penyaluran pupuk urea bersubsidi yaitu Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Bengkulu, Jawa Tengah (Kecuali Kabupaten Brebes, Tegal, Kota Tegal dan Pemalang), Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Direktur Utama PT Pusri Palembang, Mulyono Prawiro mengatakan untuk Bulan Juli 2020 Pusri telah menyiapkan stok yang mampu memenuhi kebutuhan petani hingga 3 (tiga) bulan kedepan. Hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya kelangkaan pupuk pada saat terjadi lonjakan permintaan di musim tanam.
Hingga Bulan Juli, stok pupuk urea bersubsidi untuk seluruh wilayah tanggung jawab Pusri mencapai 311.576 (tiga ratus sebelas ribu lima ratus tujuh puluh enam) ton dari alokasi SK Menteri Pertanian untuk bulan Juli yaitu sebesar 69.579 (enam puluh sembilan ribu lima ratus tujuh puluh sembilan) ton, tambah Mulyono.
Sementara itu untuk NPK bersubsidi, daerah yang menjadi tanggung jawab Pusri yaitu Jambi dan Sumatera Selatan dengan jumlah stok yang tersedia yaitu mencapai 22.131 (dua puluh dua ribu seratus tiga puluh satu) ton, dari alokasi SK Mentan pada bulan Juli yaitu 6.525 (enam ribu lima ratus dua puluh lima) ton.
Stok urea bersubsidi di seluruh area tanggung jawab Pusri adalah sebagai berikut :
No.
|
Provinsi
|
Total Stok s.d Juli 2020
|
-
|
Bangka Belitung
|
9.526 ton
|
-
|
Sumatera Selatan
|
26.704 ton
|
-
|
Bengkulu
|
5.407 ton
|
-
|
Lampung
|
83.809 ton
|
-
|
Jawa Tengah
|
145.202 ton
|
-
|
DIY
|
12.169 ton
|
-
|
Kalimantan Barat
|
10.051 ton
|
-
|
Kalimantan Selatan
|
12.261 ton
|
-
|
Kalimantan Tengah
|
6.447 ton
|
Khusus untuk Provinsi Kalimantan, Mulyono menjelaskan, bahwa kesiapan stok tersebut adalah tanggung jawab Pusri dalam mendukung program-program pemerintah dalam pembangunan pusat pangan baru di Provinsi Kalimantan Barat, Tengah & Selatan. “Kami betul-betul memperhatikan terpenuhinya stok hingga ke tingkat daerah dan kios pengecer. Karena pemerintah sangat concern membangun lahan persawahan sebagai daerah sentra pangan nasional yang baru.”ujar Mulyono.
Terkait rencana revitalisasi Pabrik Pusri III & IV menjadi Pusri IIIB, Mulyono mengatakan, hal tersebut akan membantu penghematan biaya subsidi pemerintah dan petani Indonesia bisa mendapatkan harga pupuk yang terjangkau.
***
Informasi lebih lanjut:
Manager Humas
Soerjo Hartono