Dalam rangka meningkatkan meningkatkan produksi pupuk, menggunakan teknologi yang ramah lingkungan, dan melakukan penghematan bahan baku dan energi, PT Pusri Palembang merealisasikan pembangunan pabrik Pusri II-B dengan melaksanakan Ground Breaking, sebagai tanda siap dimulainya tahapan pembangunan konstruksi proyek. Bertempat di Area Pembangunan Pabrik Pusri II-B (8/4) Ground Breaking diresmikan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan, didampingi, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Arifin Tasrif, Komisaris Utama PT Pusri Palembang, Burhanudin Amin dan Direktur Utama PT Pusri Palembang, Musthofa.
Proyek pembangunan pabrik Pusri-IIB ini berlokasi di Palembang, berdiri diatas lahan seluas 6,012 ha. Pelaksanaannya dikerjakan oleh konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation. Proyek ini juga didukung pendanaannya oleh 7 (tujuh) bank lokal dan asing sebagai kreditur, yaitu: BCA, BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank BJB, Bank Sumsel Babel dan Bank UOB Indonesia dengan menggunakan skema pembiayaan club deal. Nilai investasi proyek sebesar USD 561 juta.
Pabrik Pusri II-B yang diperkirakan rampung pada tahun 2015 nanti akan menambah kapasitas produksi sebesar 2.000 ton amoniak per hari (660.000 ton per tahun) dan 2.750 ton urea per hari (907.500 ton per tahun). Pembangunan Pabrik yang ini menggunakan teknologi KBR Purifier Technology untuk Pabrik Amonia dan Teknologi Aces 21 milik Toyo dan Pusri Sebagai Co Licencor untuk Pabrik Urea.
Jika dibandingkan dengan Pabrik Pusri II (existing), teknologi yang digunakan pada pabrik Pusri II-B dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar 10 MMBTU per ton urea dan lebih ramah lingkungan. Selain itu, untuk mengoptimalkan pemakaian gas sebagai bahan baku pabrik, pembangkit steam dan listrik Pabrik Pusri II-B menggunakan bahan bakar batu bara. Subsititusi gas bumi dengan batubara ini dapat menghemat pemakaian gas bumi sebesar 17 MMSCFD. Kebutuhan batubara untuk substitusi gas bumi sebesar 2.188 ton per hari (722 ribu ton per tahun).
Saat ini Pusri juga melaksakanakan proyek-proyek pengembangan lain bersamaan dengan pembangunan Pabrik Pusri II-B. Proyek-proyek tersebut bertujuan untuk memperbaiki infrastruktur pendukung pengoperasian Pabrik Pusri II-B, antara lain:
• Proyek STG dan boiler batubara untuk memasok steam dan listrik ke pabrik Pusri II-B.
• Proyek SPUB (Self-Propelled Urea Barge) dengan kapasitas 8.500 ton untuk membantu distribusi produk dan mengantisipasi pendangkalan alur sungai musi.
• Proyek Urea Bulk Storage dengan kapasitas 70.000 ton.
Proyek lain yang sedang dijalankan adalah Proyek NPK Fusion dengan kapasitas 100.000 ton per tahun yang saat ini sedang dalam tahap pra-kualifikasi.
Pembangunan Pabrik Pusri II-B ini diharapkan akan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan industri pupuk nasional dan pertumbuhan ekonomi daerah khususnya. Pembangunan Pabrik Pusri II-B ini juga diharapkan dapat menyerap banyak tenaga kerja baru dan menjadi kesempatan transfer pengetahuan kepada putra putri bangsa.