Klaten (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar pasar murah khusus untuk pupuk nonsubsidi di Klaten, Jawa Tengah, dengan menjual sarana produksi tersebut jauh di bawah harga pasaran untuk membantu petani.
Pasar murah yang ditujukan bagi petani tersebut dilaksanakan di Gudang Penyimpanan Pupuk (GPP) Pusri di Klaten, Jawa Tengah, Rabu.
Total pupuk yang disediakan bagi para petani ini mencapai masing-masing 500 ton urea dan 500 ton NPK.
Produk nonsubsidi tersebut dijual dengan harga Rp1.000/kg untuk urea, dari harga normal Rp5.000/kg dan Rp1.300 untuk pupuk NPK, dari harga normal Rp6.500.
Menteri BUMN, Rini M Soemarno mengatakan bahwa kegiatan Pasar Pupuk Murah ini sebagai bentuk kegiatan berbagi langsung dengan masyarakat atas capaian BUMN yang positif.
“Semoga dengan kegiatan ini hasil panen semakin banyak” ujar Rini ketika meninjau pasar murah pupuk tersebut.
Lebih lanjut, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat mengungkapkan bahwa acara ini merupakan salah satu bagian dari perayaan HUT Pupuk Indonesia ke-7. "Menyambut usia holding pupuk yang ke-7, kami ingin berbagi kepada petani di wilayah Klaten ini,” jelas Aas.
Kegiatan tersebut juga didukung oleh anak-anak usaha Pupuk Indonesia, yaitu PT Pupuk Sriwidjaja, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Kujang dan juga PT Pupuk Iskandar Muda.
Aas juga mengatakan bahwa dalam kegiatan pasar murah ini dilakukan pengenalan aplikasi LinkAja kepada petani, selain juga dilakukan penjualan solar harga khusus oleh PT Pertamina.
Aas menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya perusahaan untuk mempromosikan produk-produk nonsubsidi. “Jadi tujuan utama dari kegiatan ini adalah memperkenalkan produk urea dan NPK non subsidi sebagai bagian dari strategi kami untuk memperkuat jaringan ritel produk non subsidi," jelas Aas.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya menyadari bahwa masih ada petani yang belum bisa memperoleh pupuk bersubsidi karena berbagai sebab, seperti belum tergabung dalam gapoktan, belum menyusun RDKK atau alokasi di daerah yang terbatas.
Oleh karena itu, dengan memperkenalkan pupuk nonsubsidi ia berharap dapat menjadi salah satu alternatif pilihan pupuk bagi petani.
"Kami ingin memastikan pupuk non subsidi ini selalu tersedia, sehingga petani tetap dapat memperoleh pupuk bila dibutuhkan," tegasnya.
Aas menyatakan bahwa hingga saat ini fokus retail yang dilakukan Pupuk Indonesia adalah untuk memastikan pemenuhan kebutuhan pupuk subsidi nasional.
"70 persen produk Pupuk Indonesia Grup kami utamakan untuk menjaga ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut terlihat ribuan petani mengantre pupuk murah. Salah seorang petani, Nasar (42) menyatakan bahwa pupuk murah ini sangat membantu menghemat pembelian pupuknya.
"Pupuknya akan saya pakai untuk persiapan masa tanam, alhamdullilah pupuk murah ini bisa bantu saya untuk menghemat pengeluaran”, katanya.
Sumber :
www.antaranews.com