21 November 2024
PALEMBANG – Sebagai salah satu Objek Vital Nasional, PT Pusri Palembang yang merupakan anggota holding dari PT Pupuk Indonesia (Persero), selalu mengutamakan keselamatan dan kesehatan karyawan dalam bekerja serta keamanan lingkungan sekitar perusahaan.
Salah satu upaya yang dilakukan yaitu simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) di lingkungan perusahaan. Simulasi ini bertujuan untuk menguji kesiapsiagaan dan koordinasi seluruh pihak terkait dalam menghadapi potensi bahaya di area perusahaan.
Pusri mempunyai 2 simulasi, yaitu simulasi keadaan darurat kecil dan simulasi keadaan darurat besar. Keadaan darurat besar ini adalah keadaan dimana kondisi bahayanya itu berpotensi menimbulkan banyak korban, jangkauan area yang luas, memerlukan evaluasi warga, dan yang melibatkan bantuan dari pihak-pihak luar, baik dinas pemerintahan atau dinas yang terkait.
Simulasi yang dilaksanakan mencakup dua skenario utama, yaitu penanggulangan keadaan darurat internal dan eksternal. Pada skenario pertama yaitu PKD Internal yang dihadiri langsung oleh Direktur Utama Pusri, Daconi Khotob didampingi Direktur Operasi & Produksi Filius Yuliandi, terjadi kebocoran pada reaktor Urea (DC 101) Pusri IV, yang disebabkan oleh kebocoran pada las-lasannya di bagian tengah body reaktor.
Diperkirakan panjang kebocoran sekitar 5 cm dan lebar 0,5 cm, mengeluarkan gas amonia bertekanan. Untuk menggambarkan kejadian tersebut, digunakan bom asap berwarna putih dan selang steam. Kebocoran ini menyebabkan terjadinya bau menyengat yang terhirup akibat angin yang berhembus ke arah Barat Laut dengan kecepatan 10 km/jam. Paparan amonia dengan konsentrasi berbahaya diperkirakan akan mencapai jarak 400 meter dan paparan mengarah ke pemukiman penduduk 1 ilir. Tim Fire PT Pusri Palembang yang dilengkapi dengan APD lengkap mengamankan bocoran dengan melakukan spray kearah bocoran, Tim Rescue melakukan pencarian korban, tim lingkungan melakukan pemantauan konsentrasi paparan ammonia di area pabrik & pemukiman warga serta tim teknis berupaya melakukan pengamanan proses produksi.
Simulasi dilanjutkan dengan penanggulangan keadaan darurat eksternal yang melibatkan warga sekitar dan pihak-pihak terkait, seperti Muspika (Camat, Lurah, Polsekta, Koramil, BPBD, Damkar) untuk melakukan evakuasi warga. Warga diarahkan untuk segera menuju Assembly Point (tempat berkumpul) yang aman, yaitu Masjid Al-Ikhlas, untuk mendapatkanpenanganan lebih lanjut. Warga diberikan masker saat evakuasi. Skenario dilanjutkan dengan pertolongan pertama pada warga yang menderita sesak nafas dan mual oleh Puskesman Sabokingking dan RS GPM.
Disampaikan VP K3 Pusri, Eko Yunianto, “Dalam pelaksanaan simulasi PKD, tanda keadaan darurat adalah sirine keadaan darurat diaktifkan selama 5 menit. Sirine keadaan darurat yang akan diaktifkan apabila upaya penanggulangan lanjutan belum berhasil dilakukan dan perlu dilakukan evakuasi orang ke tempat aman selama upaya penanggulangan”, terang Eko.
Tujuan utama dari pelaksanaan Simulasi PKD yaitu untuk mengevaluasi kesiapsiagaan peralatan tanggap darurat yang ada di PT Pusri, dan ketanggapan Tim K3, Tim medis, tim teknis dan seluruh karyawan/karyawati Pusri dalam merespon keadaan darurat yang dapat terjadi kapan saja. Selain itu, simulasi PKD ini dilaksanakan untuk mengevaluasi fungsi komunikasi, informasi dan koordinasi seluruh unit kerja terkait dan lingkungan sekitar perusahaan dalam menanggulangi keadaan darurat.
***
Palembang, 21 November 2024
Informasi lebih lanjut : VP Komunikasi & Administrasi Korporat Pusri Rustam Effendi – 08127378730 |
Layanan Pelanggan : Telpon Bebas Pulsa : 08001008001 WhatsApp : 08119918001 Email : [email protected] |
Share