2008, Investasi Timteng Diharapkan 5-7 Miliar Dolar AS
Utusan Khusus RI untuk Timur Tengah, Alwi Shihab mengatakan pihaknya memperkirakan, investasi Timur Tengah yang akan masuk ke Indonesia pada 2008 akan mencapai 5-7 miliar dolar AS.
?Keberhasilan kita dengan Al Barakah dan Qatar Islamic Bank Group akan saya jadikan model untuk mendekati bank-bank timur tengah lainnya. Serta bentuk-bentuk kerjasama dengan Emaar dari Uni Emirat Arab dan LIMITLESS dari Dubai juga akan menjadi model di bidang infrastruktur dan konstruksi,? kata Alwi di Jakarta, Kamis [03/01] .
Menurutnya, setelah membuka kantor perwakilan dua bank Timur Tengah tadi, Al Barakah dan Qatar Islamic Bank Group, kedua bank tersebut telah berulangkali menanyakan adanya proyek-proyek yang bisa dibiayai, seperti di bidang infrastruktur. ?Qatar National Bank telah mengirimkan surat minat untuk membuka cabang di Indonesia. Rencananya mereka akan mengirim tim teknis ke Indonesia pada Januari 2008,? katanya.
Selain itu, tambahnya, masih ada Abu Dhabi Islamic Bank dan Kuwait Finance House juga telah mengungkapkan minat mereka dengan melihat kehadiran bank-bank asal Timur Tengah di Indonesia. ?Mereka masih butuh penjelasan tentang kepastian hukum dan iklim investasi di Indonesia,? katanya.
Pada 2007, investasi Timur Tengah di Indonesia mencapai 2,17 miliar dolar AS, yang terdiri atas pembentukan perusahaan patungan antara Qatar Investment Authority dengan pemerintah Indonesia di bidang infrastruktur dengan modal 1 miliar dolar AS (85 persen QIA, 15 persen Indonesia); pembangunan kawasan pariwisata internasional seluas 1.200 hektar di Lombok dengan nilai investasi 600 juta dolar AS oleh EMAAR dari Uni Emirat Arab; rencana pembangunan pembangkit listrik di Indragiri berkapasitas 2?150 MW dengan nilai 400 juta dolar AS kerjasama antara Konsorsium Gulf Petroleum Limited (Qatar) dan Mining Power Corporation (Bahrain) bersama dengan PT Ridlatama Energi (Indonesia); serta pembangunan pusat pengembangan bisnis di kawasan Kuningan senilai 170 juta dolar AS hasil kerjasama investor dari Dubai, LIMITLESS dengan Bakrie Group.
?Jika dengan Qatar Investment Authority bisa ditarik 1 miliar dolar AS, maka jika saya bisa mendapat 3 bank lain dengan nilai masing-masing 1,5 miliar dolar AS, saya sudah bisa dapatkan 4,5 miliar dolar AS,? jelasnya.
Ditanya tentang kemungkinan investasi di sektor pasar modal, Alwi menjelaskan, pihaknya optimis akan semakin banyak dana masuk jika UU Sukuk dan UU Perbankan Syariah segera diselesaikan.?Selama ini, investor pasar modal Timur Tengah masuk melalui pasar Malaysia, meskipun sebenarnya mereka sangat mengincar pasar Indonesia.? tambahnya.
Capai 2,17 Miliar Dolar AS
Investasi dari Timur Tengah pada 2007 di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 2,17 miliar dolar AS pada beberapa sektor, yaitu infrastruktur, dan properti. ?Kepercayaan investor Timur Tengah untuk menanamkan modal dan
melakukan bisnis baik dengan pemerintah maupun pengusaha Indonesia
semakin,? kata Utusan Khusus RI untuk Timur Tengah Alwi Shihab di Jakarta, Kamis.
Dia mencontohkan, Qatar Investment Authority membentuk perusahaan patungan dengan pemerintah Indonesia di bidang infrastruktur dengan modal 1 miliar dolar AS (85 persen QIA, 15 persen Indonesia). Di bidang properti, katanya, EMAAR dari Uni Emirat Arab akan membangun kawasan pariwisata internasional seluas 1.200 hektar di Lombok dengan nilai investasi 600 juta dolar AS. Di bidang pembangkit listrik, Konsorsium Gulf Petroleum Limited (Qatar) dan Mining Power Corporation (Bahrain) bersama dengan PT Ridlatama Energi (Indonesia) telah menyampaikan proposal pembangunan pembangkit listrik di Indragiri berkapasitas 2?150 MW dengan nilai 400 juta dolar AS.
Dan di bidang konstruksi, investor dari Dubai, LIMITLESS sepakat untuk bekerjasama dengan Bakrie Group untuk membangun pusat pengembangan bisnis di kawasan Kuningan senilai 170 juta dolar AS.
Sedangkan investasi yang bekerjasama dengan pihak Indonesia, Alwi menjelaskan, ada sekitar 1,1 miliar dolar AS investasi Timur tengah, yang terdiri antara lain, pembangunan pabrik amonia dan pupuk urea di Iran, hasil kerjasama PTB Pusri, NPC International Ltd., dan Petrochemical Industries Investment Company dengan nilai 700 juta dolar AS; pembangunan pabrik asam fosfat di Maroko hasil kerjasama OCP (Maroko) konsorsium Indonesia (PT Petrogres, PT Pupuk Kaltim, PT Medco Energy, dan PT Bosowa)senilai 350 juta dolar AS; serta pembangunan konstruksi menara milik Bin Ladin Group oleh PT Waskita Karya di Dubai senilai 10 juta dolar AS. Di bidang jasa keuangan, Al Barakah Bank dari Saudi Arabia dan Asian Finance Bank dari Qatar telah resmi membuka kantor perwakilan di Indonesia . ?Kedua bank tersebut akan beroperasi dengan kapasitas penuh dalam waktu 2-3 tahun ke depan,? katanya. ( ant )