Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.
25 November 2024
JALAN Sehat PT Pusri Palembang dalam rangka HUT PT Pusri Palembang ke-54 berlangsung semarak, pagi kemarin (15/12). Kompleks PT Pusri jadi lautan manusia.
Sebanyak 20 ribu peserta ikut ramaikan event tahunan ini. Event tersebut start dan finish di Lapangan Golf PT Pusri. “Rute jalan sehat ini hanya 5 kilometer (km). kalau sebelumnya hanya keliling kompleks PT Pusri, sekarang kita keluar kompleks menelusuri RE Martadinata, Margoyoso, Patal Pusri dan kembali ke Pusri,” ujar H.M. Romli, direktur SDM dan Umum PT Pusri Palembang.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Direktur Utama PT Pusri Palembang, Ir. Musthofa. Juga dihadiri Direktur Produksi M. Djohan Safri, Direktur Komersil Bambang Lesmoko, Direktur Teknik dan Pengembangan Benny Haryoso, Direktur SDM dan Umum M. Romli HM.
Dilanjutkan Romli, sapaan akrabnya, start dan finish juga dipindahkan karena lapangan PT Pusri yang biasa digunakan harus disterilkan. “Lagipula disini juga lebih asri, suasananya juga enak,” terang dia.
Selain jalan sehat, kegiatan juga dimeriahkan senam masal. Hampir seluruh peserta tumplek-blek di Lapangan Golf ikuti senam sembari menunggu pembagian door prize. “Jadi habis jalan begitu peserta finish langsung ikut senam. Jadi benar-benar mencari keringat,” lanjut dia.
Panitia menyediakan door prize, berupa 2 unit sepeda motor, 105 sepeda, 2 sepeda listrik, LCD, mesin cuci, kompor gas, serta 50 tabungan dari Bank Bukopin. “Door prize kita undi secara acak dan adil. Peserta dapat kupon setelah jalan dan di gerbang finis kita sediakan tempat pengembalian kupon yang nantinya diundi,” timpal Sulfagani, Manajer Humas.
Jalan sehat merupakan rangkaian Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) PT Pusri. Selain jalan sehat, ada cabang olahraga sepak bola, futsal, bulutangkis, bola basket, bola voli, tenis lapangan, tenis meja, dan tidak ketinggalan memancing. Adapun sponsor jalan sehat meliputi Bank Mandiri, Bukopin, BTN, SumselBabel, dan BJB.(adv)
Sumber : Sumeks
25 November 2024
25 November 2024
25 November 2024
Palembang- Dalam rangka menyemarakkan 54TH PT Pusri Palembang, perusahaan pupuk tertua di Indonesia ini kembali menyelenggarakan program layanan kesehatan gratis bagi masyarakat lingkungan sekitar PT Pusri melalui agenda kegiatan Departemen Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 09-12 Desember 2013 ini dibuka secara resmi oleh Dirut PT Pusri yang diwakili oleh Sekretaris Perusahaan Drs. M. Zain Ismed, MBA di Kantor Kelurahan Sungai Buah, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang.
Turut hadir dalam acara tersebut unsur Muspika kecamatan IT II, yaitu Camat IT II Drs. Syahiruligama MM, Danramil Kapt. Supangat, Kapolsek AKP. R.Pakpahan, Lurah Sungai Buah, Lurah Sungai Selayur, Lurah 1 Ilir, Lurah 3 Ilir serta Manajemen PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
Dalam sambutannya Sekretaris Perusahaan M. Zain Ismed mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kepedulian PT Pusri Palembang terhadap warga sekitar. Di usianya yang sudah memasuki 54tahun, PT Pusri diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Untuk mencapai hal ini salah satunya tengah dibangun proyek Pusri IIB. Maka dari itu PT Pusri mengharapkan dukungan serta doa dari masyarakat.
Kegiatan Bhakti Sosial Kesehatan Masyarakat Sekitar PT Pusri ini bekerjasama dengan RS Pelabuhan dan dilaksanakan secara serentak di 4 kelurahan yaitu kelurahan Sungai Buah, kelurahan 1 Ilir, kelurahan 3 Ilir serta kelurahan Sungai Selayur. Di setiap pos layanan kesehatan disiagakan 1 orang tenaga dokter, 2 orang perawat dan tim HIPERKES Pusri. Kegiatan ini mendapat respon sangat baik dari masyarakat ditandai dengan ramainya Pos kegiatan yang telah ditentukan di masing-masing kelurahan diatas.
Selain kegiatan Bakti Sosial diatas, dalam rangka menyemarakkan HUT PT Pusri ke-54 Tahun 2013 juga diselenggarakan PORSENI untuk kalangan internal perusahaan yang mempertandingkan berbagai tangkai olahraga, santunan bagi anak yatim dan panti jompo, serta penanaman pohon bambu di sepanjang daerah aliran sungai Musi. (adby/hum)
25 November 2024
Sulfa Ganie, Manajer Humas PT Pusri Palembang, menjelaskan Pusri merupakan salah satu dari lima dari perusahaan milik negara yang ada di Sumsel sebagai penyumbang pajak terbesar, selain PT BA Persero Tbk, PT Semen Baturaja dan Pertamina.
Dia menerangkan, dari 14 item pajak tersebut, ada yang dibayar ke pemerintah pusat, Pemerintah Kota Palembang, dan Pemerintah Provinsi, termasuk pajak penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang menjadi kewajiban perusahaan ini.
“Angka terbesar yang dikeluarkan perusahaan guna mendukung pembangunan, baik di pusat maupun daerah,” katanya kepada IFT, Rabu.
Pembayaran pajak kepada Pemerintah Kota, yakni Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar Rp 13,9 miliar. “Lima tahun terakhir pajak perseroan semakin meningkat, seperti pada 2009 pembayaran pajak ke Pemprov Sumsel untuk PBB mencapai Rp 13,2 miliar. Pada 2010 mencapai Rp 14.8 miliar, 2011 sebesar Rp 15 miliar, dan di 2012 sebesar Rp 17 miliar,” katanya.
Eppy Mirza, Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Sumsel menargetkan penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) 2013 mencapai Rp 2,2 triliun. Pada 2012, PAD Sumsel mengalami over target 3% dari target yang ditetapkan Rp 1,7 triliun. (Irwan Wahyudi)
25 November 2024
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebanyak 130 operator pabrik PT Pusri Palembang mengikuti Sertifikasi Operator oleh Pupuk Indonesia Holding Company di Auditorium Musi Diklat Pusri Palembang, Selasa (3/12/2013).
General Manager Operasi PT Pusri Palembang Paulus Poniman mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk kesetaraan standarisasi operasi di masing-masing SDM. SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
25 November 2024
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebanyak 450 pebulutangkis se-Sumatera bakal menjajal Turnamen Bulutangkis Pusri Open ke-8 yang berlangsung di Hall Bulutangkis Pusri Palembang, 17-21 Desember 2013.
"Kalau tahun lalu diikuti 598 pebulutangkis, sekarang dibatasi hanya 450 peserta karena hari pertama tahun lalu terpaksa dilaksanakan hingga 03.00 dini hari. Kalau tidak dipaksakan akan molor pelaksanaannya. Besarnya animo pebulutangkis tidak hanya peserta yang ramai, juga terlihat membeludaknya penonton saat pertandingan," ungkap Ketua PB Pusri Ir H Bob Indiarto didampingi Ketua Panpel Ir H Kartoni Kamal, Sekretaris Yayan Yuliardana dan Bidang Perlengkapan Hajarudin, Selasa (3/12/2013).
Dijelaskan Kartoni, adapun kategori nomor yang diertandingkan antara lain usia dini putra/putri, tunggal anak-anak putra/putri, tunggal pemula putra/putri, tunggal remaja putra/putri, ganda dewasa putra/putri, ganda veteran.
"Untuk yang kelompok umur agar melengkapi persyaratan data bukti usia yang asli. Raport atau STTB SD. Panitia menyiapkan total hadiah Rp 35 juta plus hadiah-hadiah dari sponsor, piagam dan piala. Peserta yang sudah terdaftar dari Jambi, Lampung, Bangka, Bengkulu dan kabupaten/kota di Sumsel. Ini dari Padang belum ada konfirmasi. Kemungkinan bakal ramai karena memasuki masa liburan," kata Kartoni.
Selain memperingati HUT Ke-54 PT Pusri Palembang, event ini dalam upaya menjaring bibit pebulutangkis potensial.
"Cikal bakal atlet bulutangkis Sumsel. Diharapkan dibangkitkan lagi Pusdiklat Pusri yang telah menelorkan atlet nasional seperti Akhsan, Debi Susanto," ujar Kartoni yang juga Divisi Pemeliharaan PT Pusri Palembang. SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
25 November 2024
Tiga Tahun Berturut-turut Terima Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup
Juga Terima Penghargaan Industri Hijau dan Efisiensi Energi Nasional
PERUSAHAAN efisien dan ramah lingkungan, sanjungan tersebut layak disematkan untuk produsen pupuk PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang. Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Perdagangan dan Perindustrian, serta Kementerian BUMN pun mengakuinya dengan menganugerahi sejumlah penghargaan.
Di periode 2012 lalu, pelopor produsen pupuk urea di Indonesia ini menerima penghargaan Proper Hijau untuk ketiga kalinya secara berturut-turut (2010, 2011, dan 2012, red) dari Kementerian Lingkungan Hidup. Kemudian PT Pusri Palembang yang berkantor pusat di sekitar tepian Sungai Musi, Jl Mayor Zen Palembang ini, juga menerima penghargaan Industri Hijau dari Kementerian Perdagangan dan Perindustrian, serta Penghargaan Efesiensi Energi Nasional dari Kementerian BUMN.
Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada 26 November 2013, Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Republik Indonesia kembali memberikan penghargaan Industri Hijau untuk perusahaan yang didirikan sejak tanggal 24 Desember 1959 ini.
Manajer Humas PT Pusri Palembang, Sulfa Ganie SE MM mengungkapkan, menjadi perusahaan yang efisien dan ramah lingkungan adalah komitmen bagi PT Pusri Palembang. “PT Pusri Palembang juga terus berupaya menjadi perusahaan yang ‘dimiliki’ oleh lingkungan,” ujar Sulfa yang dihubungi Media Kalimantan dari Banjarmasin via telepon selular.
Diterangkannya, PT Pusri Palembang mempunyai kebijakan yang memang diprioritaskan untuk efisiensi dan lingkungan hidup. Contoh kecil, sebutnya, dengan kecanggihan teknologi yang dimiliki PT Pusri Palembang semaksimal mungkin mengurangi dan mengolah limbah sehingga menjadi lebih baik.
“PT Pusri Palembang bahkan telah menginvestasikan dana miliaran Rupiah untuk pengadaan alat-alat pengolah limbah. Mulai unit pengolah limbah cair, pengolah limbah gas, pengolah limbah minyak, termasuk polusi suara,” ungkap pria yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Manajer Pemasaran Wilayah II, Manajer Pengendalian & Pelayanan Pelanggan, serta Manajer Keamanan PT Pusri Palembang itu.
Lebih jauh, sambung Sulfa, PT Pusri Palembang juga menerapkan sistem manajemen lingkungan ISO 14001-2004, dimana berdasar hasil audit internal dan eksternal yang dilakukan setiap enam bulan, PT Pusri Palembang tetap dipercaya untuk menerapkan sistem tersebut.
“Secara berkelanjutan, PT Pusri Palembang juga terus melaksanakan program-program CSR yang berkaitan dengan lingkungan,” ujarnya.
Sulfa menyebutkan, saat ini PT Pusri Palembang menggalakkan program penanaman 1.000 batang bambu di sekitar Sungai Musi, serta sekitar 2.000 bibit buah-buahan dan pepohonan, diantaranya bibit manggis, mangga, sawo, kelengkeng, jabon, waru, ketapang, dan salam.
“Program-program penghijauan itu diperhitungkan dapat menyerap sedikitnya 85.000 Ton CO2/ tahun. Secara berkelanjutan, PT Pusri Palembang akan terus menanam bibit-bibit bambu di sepanjang Sungai Musi, sehingga akan sangat membantu untuk menyerap air hujan dan menahan erosi,” tandasnya.
Tak hanya itu, lanjut Sulfa Ganie, PT Pusri Palembang juga membantu pelestarian lingkungan melalui penangkaran satwa, diantaranya penangkaran rusa dan burung. Disebutkannya, penangkaran rusa dimulai sejak 2008, diawali dengan mendatangkan tiga pasang rusa dari penangkaran satwa di Cisarua Bogor.
“Sekarang, Alhamdulillah jumlahnya sudah mencapai 40 ekor rusa dengan berbagai jenis. Ada rusa tutul, ada pula rusa Sambar. Di samping itu, juga ada penangkaran burung,” tambahnya.
Revitalisasi ‘Pabrik Tua’ dan Terapkan Proyek STG
Terkait efisiensi, Sulfa menerangkan, PT Pusri Palembang telah banyak melakukan terobosan. Mulai penggunaan gas untuk operasional sehingga mengefisiensikan penggunaan listrik, kemudian mengurangi penggunaan energi gas dengan subtitusi energi dari batubara, sampai pada revitalisasi ‘pabrik tua’ Pusri dengan membangun pabrik baru. Yaitu, Pabrik II-B yang peletakan batu pertamanya telah dilakukan pada April 2013 lalu.
Revitalisasi Pabrik II-B itu, jelas Sulfa, untuk mengganti Pabrik II yang usianya sekarang mencapai 39 tahun. Pabrik II-B akan menambah kapasitas produksi sebesar 660.000 ton pupuk amoniak, serta 907.500 ton pupuk urea per tahun. Lebih dari itu, sambungnya, Pabrik II-B akan menghemat konsumsi energi gas bumi hampir 12 MMBTU per Ton urea (dari 33,98 MMBTU per Ton urea menjadi 22 MMBTU per Ton urea).
“Tak kalah penting, Pabrik II-B akan sangat ramah lingkungan. Insya Allah, pabrik tersebut sudah beroperasi pada Desember 2015 mendatang,” tandasnya.
Terobosan cukup besar yang juga dilakukan PT Pusri Palembang terkait efisiensi ini, sambung Sulfa, adalah penerapan proyek STG atau Steam Turbin Generator Boiler batubara. “Proyek ini adalah proyek substitusi gas bumi ke batubara. Dengan STG, PT Pusri Palembang menghemat pemakaian gas bumi sebesar 17 MMSCFD, yang akan dialokasikan ke gas proses Pabrik II-B. Dari sisi biaya, penggunaan batubara juga menurunkan biaya steam sekitar 6 USD/ Ton dan menghemat biaya listrik 0,12 USD/ KWh,” jelas Sulfa.
Selain itu, sambung Sulfa, PT Pusri Palembang telah lama melakukan optimalisasi pemanfaatan tail gas yang diolah melalui unit pengolah limbah gas, Purge Gas Recovery Unit atau PGRU. “Jika sebelumnya ada yang terbuang ke atmosfer, sekarang tail gas dimanfaatkan sebagai gas bakar. Nilai penghematan energinya mencapai 0,4 MMBTU/ Ton NH3,” terangnya.
Dan belum lama tadi, lanjut Sulfa, telah dilakukan penggantian unit PGRU Pusri-IV dari cryogenic menjadi membrane, dengan penghematan energi sebesar 3,79 MMBTU/ Ton NH3 atau setara dengan 20.000 USD/ hari.
“Pada intinya, Pusri Palembang berkomitmen untuk terus menjadi perusahaan yang efisien dan ramah lingkungan. Karena itu, programprogram yang berkaitan ke arah sana (efisiensi dan ramah lingkungan, red) akan terus digalakkan,” tutup Sulfa yang berharap di tahun 2013 ini, PT Pusri Palembang dapat meraih penghargaan Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.(khairil)
25 November 2024
PUSRI Palembang atau Pupuk Sriwidjaja Palembang, sejak tahun 2003 lalu, tepatnya sejak dikeluarkan SK Menperindag No 70 tahun 2003 tentang pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi, tidak lagi melayani pendistribusian pupuk bersubsidi ke Kalimantan Selatan. SK Menperindag kala itu, membatasi wilayah penjualan pupuk bersubsidi milik Pusri ke wilayah Sumatera (tanpa Sumut dan Aceh) dan Jawa Tengah saja.
Dalam aturan Permendag RI No 15/MDAG/ PER/4/2013 yang baru dikeluarkan pada 1 April 2013 lalu pun, distribusi pupuk bersubsidi dari Pusri Palembang juga tidak mencakup ke wilayah Kalimantan Selatan. Namun yang menarik, meski sudah sepuluh tahun berlalu, nama Pusri Palembang yang merupakan salah satu perusahaan BUMN ini masih melekat di Kalimantan Selatan. Baik di mata akademisi pertanian, termasuk di mata para petani, dan penjual pupuk di Kalimantan Selatan.
Bahkan, papan nama kantor pemasaran dan logo PT Pupuk Sriwidjaja ini pun masih terpampang di kawasan Jalan Brigjend H Hasan Basri Kayutangi Banjarmasin. Padahal kantor tersebut digunakan sebagai kantor pemasarannya Pupuk Kaltim, walaupun ada sebuah ruangan di belakang kantor yang digunakan sebagai Kantor Perwakilan PT Pusri Palembang.
Beberapa waktu lalu, wartawan Media Kalimantan mencoba berkunjung ke kantor tersebut. Sayang, tak banyak informasi yang bisa didapat. Pegawai PT Pusri Palembang yang ada di kantor itu, sekarang ini hanya berjumlah empat sampai lima orang. Itupun menurut salah satu pegawai di kantor tersebut, mereka tinggal menunggu masa pensiun.
“Sejak tidak lagi mendistribusikan pupuk bersubsidi, aktivitas di kantor ini memang tak banyak lagi. Kami paling-paling mengecek ke pelabuhan kalau kebetulan ada kapal Pusri,” ujar pegawai tersebut.
Namun dikisahkan pegawai itu, kantor yang mereka tempati ini sangatlah sibuk di era 1980 – 2003 lalu. Dimana kala itu, Pusri Palembang melayani pendistribusian pupuk bersubsidi untuk wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Tapi lagi-lagi sayang, ketika wartawan Media Kalimantan mencoba meminta data pendistribusian Pusri Palembang kala itu, pegawai tersebut mengaku tak menyimpan datanya lagi.
“Karena sudah 10 tahun berlalu, di kantor ini kami tidak memiliki datanya lagi. Dan kebetulan, kami yang ada ini ditempatkan di sini (Banjarmasin, red) setelah 2003. Jadi benar-benar tidak memiliki data untuk itu,” terang pegawai tersebut.
Penasaran dengan Pusri Palembang, Media Kalimantan mencoba mencari informasi dari berbagai pihak. Dan ternyata, meski sudah 10 tahun tak ‘menampakkan wujud’ dalam produk pupuk di Kalimantan Selatan, Pusri Palembang masih sangat dikenal masyarakat. Abdussamad Thalib, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, mengakui bahwa pupuk bersubsidi Pusri Palembang pernah didistribusikan di Kalimantan Selatan dan Tengah.
“Saya ingat Pusri kala itu sebagai penyalur pupuk yang resmi menjadi mitra pemerintah dalam bidang pertanian di Indonesia. Terutama melalui Proyek BIMAS, termasuk di daerah Kalsel melalui penerapan teknologi Panca Usaha yang kemudian berkembang dengan Sapta Usaha,” ujarnya.
Abdussamad Thalib yang pernah menjadi PPL di tahun 1977 sampai dengan 1981 itu mengungkapkan, dari sisi peningkatan produktivitas, penggunaan Pusri untuk membantu peningkatan produktivitas Ton/ Ha memang benar teruji. “Terutama untuk varietas unggul nasional,” sambung Abdussamad Thalib yang kemudian diangkat menjadi Dosen di Unlam sejak 1981.
Sementara itu, ketika Media Kalimantan bertanya kepada para penjual pupuk, ternyata nama Pusri Palembang juga masih sangat familiar. Sri Wulan, pemilik Toko Tani Agung di Banjarbaru mengungkapkan, Pusri sangat terkenal dengan produk urea-nya. “Bahkan sampai saat ini, orang (petani) yang membeli urea, masih menyebut beli Pusri. Padahal kan, urea di Kalsel dan Kalteng saat ini, bukan lagi pabrikan Pusri,”ujar ibu yang sudah puluhan tahun berjualan pupuk dan perlengkapan pertanian itu.
Hal senada diungkapkan Sumaryanto, penjual pupuk lainnya di kawasan Landasan Ulin Banjarbaru. Dikatakannya, sampai saat ini banyak pula pembeli yang mencari pupuk Pusri. Karena ujar Sumaryanto, menurut sejumlah pembelinya itu, pupuk keluaran Pusri memiliki kualitas yang lebih baik.
“Kalau pembelinya pesan Pusri non subsidi, sering kali masih bisa kami pesankan. Tapi kalau untuk Pusri yang bersubsidi, jelas kami tidak bisa melayani pembeli itu. Karena tidak mungkin bisa mendistribusikannya di luar rayon. Jangankan dari Palembang ke Banjarmasin, pupuk subsidi itu, salah jalur dari Banjarmasin ke Martapura saja bisa ditangkap polisi,” ujarnya.
Dan memang benar, ketika dikonfirmasi kepada Kantor Pusat PT Pupuk Sriwidjaja di Palembang, Manajer Humas PT Pusri Palembang, Sulfa Ganie SE MM membenarkan masih banyaknya permintaan Pusri Palembang di wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah. Tentu saja, ujar Sulfa Ganie, permintaan yang bisa mereka layani hanyalah permintaan Pusri non subsidi. “Penyaluran urea Pusri non subsidi ke Kalsel dan Kalteng memang cukup tinggi. Per 1 Januari sampai November 2013 ini mencapai 12.000 Ton. Ada yang dikirim ke Sampit, Pangkalan Bun, juga ada yang ke Kotabaru dan beberapa wilayah lainnya,” terang Sulfa.
Kabar gembiranya sambung Sulfa Ganie, per 1 Januari 2014 nanti, Pusri kemungkinan bisa mendapat wilayah distribusi ke Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah lagi. “Kabarnya seperti itu, tapi belum bisa dipastikan. Saya kurang ingat, apakah Kalsel atau Kalbar. Berkasnya ada di kantor. Nanti dilihat saja bagaimana perkembangannya,” ujar Sulfa sedikit membuat penasaran.(khairil)
25 November 2024
NAMA Besar Pupuk Sriwidjaja Palembang atau Pusri Palembang untuk urusan pupuk, memang tak diragukan lagi. Tak heran, ketika Agribisnis Media Kalimantan melempar pertanyaan tentang Pusri di jejaring sosial facebook, sejumlah pengguna facebook yang bergerak di bidang agribisnis pun langsung memberikan komentarnya. Salah satunya, Mael Bachdim.
Pria yang bekerja di ADR Group Plantation, di kawasan Banyuasin Sumatera Selatan, Palembang itu menceritakan, sejak 2001, perusahaan tempatnya itu menggunakan pupuk urea non subsidinya Pusri. “Perusahaan kami bergerak di perkebunan kelapa sawit, sampai sekarang terus menggunakan Pusri,” ujarnya.
Mael Bachdim menerangkan, lahan perkebunan yang dikelola perusahaan tempatnya bekerja sekitar 3.000 Ha. Untuk tanaman kelapa sawit umur tiga tahun, mereka menggunakan Pusri dengan dosis 1 Kg/ pokok dengan ditabur di bawah ujung kanopi daun kelapa sawit.
“Hasilnya memuaskan. Sebelum dilakukan pemupukan dengan Pusri, daun bibit kelapa sawit mereka tampak menguning. Tapi setelah dilakukan pemupukan, bibit kelapa sawit kami menjadi hijau dan segar,” jelas pria kelahiran 7 Maret 1988 itu.(khairil)
25 November 2024
25 November 2024
Tribun Sumsel- Sejak Mei tahun 2011 pemerintah meluncurkan Program Gerakan Peningkatan Produktivitas Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) yang melibatkan Perum Perhutani, PT Sang Hyang Seri, PT Pusri (Holding) dan PT Inhutani.
Perencanaan GP3K di lingkungan BUMN ini merupakan bentuk dukungan BUMN dalam rangka program ketahanan pangan nasional dengan target surplus beras nasional 10 juta ton dalam kurun waktu 2011-2015.
Pada sinergi ini petani menyediakan lahan dan menggarap, sedangkan BUMN melakukan pengawalan dan menyediakan modal pengolahan lahan, benih, pupuk dan pestisida.
Program ini direspon dengan cepat salah satu perusahaan yang ditunjuk untuk melaksanakan GP3K, yakni PT Pusri Palembang. Hanya berselang lima bulan, PT Pusri bersama Bupati OKU Timur H Derman Deru, pada 12 Oktober 2011 melakukan panen perdana padi sawah yang masuk dalam program GP3K tersebut. Petani berhasil meningkatkan produksi dari rata-rata 4,65 ton Gabah Kering Giling (GKG) menjadi 8 ton GKG. (Sripo, (13/10/2011).
Eko Sunarko Dirut PT Pusri Palembang menjelaskan, panen raya program GP3K perdana itu meliputi persawahan seluas 620 hektare, yang penanamannya pada bulan Juli 2011. Lahan yang masuk program GP3K tersebut, merupakan milik petani yang diolah sendiri, namun diawasi langsung tim dari Pusri dan dinas serta instansi terkait.
Tahu Permasalahan Terkait
Dua tahun berselang program GP3K terus digencarkan khususnya di wilayah Sumsel dengan memperluas areal tanam tak hanya di OKU Timur, tapi juga Banyuasin, Ogan Komering Ilir dan beberapa wilayah di kabupaten/kota di Sumsel.
Banyak ilmu yang PT Pusri dapatkan melalui program GP3K ini. Menurut Irwan Azis Kepala Komite Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K), PT Pusri semakin mengenal dan mengetahui permasalahan petani yang merupakan user produk pupuk yang dihasilkan PT Pusri.
Dikatakan salah satu penyebab tidak maksimalnya hasil panen di tingkat petani, karena kurang disiplin dalam menggunakan sarana dan prasarana produksi, seperti penggunaan pupuk, pemakaian benih yang tidak unggul dan lain-lain. “Indonesia yang notabene lebih maju dibanding Vietnam, ternyata untuk sisi produksi panen kalah dengan Vietnam. Kita masih di kisaran 5-6 ton per hectare (ha) gabah kering giling (GKG). Vietnam sudah 9 ton per ha”, katanya. Dikatakan, GP3K ditopang dana dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Dana ini dipinjamkan untuk mengawal mulai dari teknologi, penyediaan sarana dan prasarana pertanian (saprotan).
“Seluruh kebutuhan sarana produksi petani dibantu dalam bentuk pinjaman natura dan innatura selanjutnya dikembalikan atau dibayar petani setelah panen,” kata Irwan seraya menambahkan diharapkan terjadi peningkatan produksi padi, sehingga tahun 2014 bisa mencapai surplus 10 juta ton beras.
Selama hampir dua tahun berjalan, program GP3K ini semakin dikembangkan. Total dana yang disalurkan mencapai Rp 45 miliar meliputi wilayah Sumbagsel, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Banten. “Pusri Palembang mendapat tugas untuk membantu 240 ribu ha lahan, dan sudah terealisasi semuanya. Hingga kini yang sudah panen mencapai 122 ribu ha lebih,” ujar Irwan. Khusus di Sumsel, program ini juga sudah menunjukkan keberhasilan. Misalnya untuk OKU Timur sudah mampu menghasilkan panen 8 ton per ha.
10 Ton GKG/Ha
Selain di OKU Timur, target wilayah yang disasar PT Pusri di Provinsi Sumsel adalah Banyuasin dan Musirawas yang baru tahap pengenalan GP3K.
Di Musirawas, PT Pusri Palembang yang tergabung dalam Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) memberikan bantuan tenaga teknis kepada petani tentang pemberian pupuk. Alhasil, sebanyak 10,183 ton per hectare (ha) Gabah Kering Giling (GKG) per ha, dihasilkan oleh racikan dari perusahaan kebangaan masyarakat Sumsel.
Hasil ini terlibat saat melaksanakan uji penggunaan pupuk berimbang padi sawah, di lahan Demontration Plot (Demplot) PT Pusri yang digelar petani Desa S Kertosari Kecamatan Musirawas, (21/10) lalu.
Kepala Pemasaran Pupuk Daerah (PPD) PT Pusri Palembang, I Wayan Sadia mengatakan, Pusri memberikan penyuluhan teknologi pemberian dosis anjuran yang diterapkan oleh PIHC. Melihat kontur serta pengoptimalan lahan, maka dosis 5:3:2 (Organik-NPK-Urea) sangat tepat untuk dipakai di Purwodadi.
Maka dari itu, dia sangat berharap pola pemakaian pupuk berimbang, selalu digunakan petani dalam memulai musim tanam padi agar semakin maksimal hasilnya. “Dosis yang dianjurkan kepada petani di Purwodadi oleh tenaga penyuluh, terbukti telah mampu menghasilkan panen padi melebihi target sebanyak 8 ton. Itu juga tidak terlepas dari perhatian Pusri yang terus memantau hasil dari mulai tanam sampai panen,” ungkapnya.
Wayan membandingkan, hasil yang dicapai oleh PT Pusri dalam panen Demplot ini, sangat jauh kemajuannya disbanding rumusan dari dinas pertanian dan kebiasaan petani bertanam selama ini. Selisih hasil panen sangat jauh hamper sekitar 2-3 ton per ubinnya.
“Dari sini saja kita menilai selama ini hasi panen tidak maksimal. Tapi setelah Pusri turun tangan membina dan membuat racikan hasilnya melampaui target mencapai 10 ton setiap satu hectare-nya,” terang Wayan.
Pria asal Pulau Dewata ini mengimbau petani agar membentuk GP3K. Adapun keuntungan dari penerangan program ini, yaitu petani bisa lebih optimal dalam penghasilan panen setiap musimnya. “Keuntungannya, mulai dari pengawasan hingga pemupukan, akan dipantau terus menerus,” jelas Wayan.
Ketua Kelompok tani Setia Tani Desa S Kertosari Maryono mengatakan, kelompoknya sangat terbantu dengan bantuan pemberian pupuk yang diterapkan oleh PT Pusri.
“Kita harapkan PT Pusri tetap memberikan bantuan dan dukungan, baik masalah penyuluhan sampai ketersediaan pupuk bagi petani sehingga tidak ada lagi kelangkaan pupuk,” harap Maryono.
Di Kabupaten Banyuasin, GP3K sudah lebih dulu berjalan. Salah satunya yakni di desa Dayakesuma, sebuah desa terpencil di kecamatan Muarasugihan Kabupaten Banyuasin.
Pelaksanaan program GP3K Pusri sudah dilaksanakan 18 kelompok Tani dengan total 1.465 orang anggota dan luas lahan sekitar 2.934 ha. “Kami memberikan pinjaman lunak kepada petani, dengan biaya administrasi, bukan bunga, hanya tiga persen selama satu musim tanam,” kata Ketua GP3K PT Pusri Irwan Azis.
Kepala Desa Jumali sangat berterimakasih terhadap PT Pusri. Baginya Pusri seperti air yang memberi penawar dahaga bagi masyarakat. “Kami tidak lagi terjebak rentenir,” tukasnya.
Kasbani menambahkan, saat Pusri masuk, rentenir sempat mau “perang” dengan mengancam dirinya sebagai Ketua Gapoktan. “Mereka mengancam, tapi akhirnya tak berani lagi ke desa kami,” tambahnya.
Dari 18 poktan, sudah 11 poktan yang menikmati pinjaman lunak, dengan plafon rata-rata Rp 1,7 juta per orang atau Rp 114 juta per poktan (satu poktan beranggota 23-35 orang).
“Sayangnya pada panen Mei 2013 lalu hasil panen hanya 50 persen karena padi terserang penyakit patah leher. Tapi kami akan bangkit dan mudah-mudahan ada solusi dengan bantuan dari Pusri,” ujar Kasbani tetap optimistis. (siemen martin)