Find out the latest information about Pusri from the media spotlight.
21 April 2025
YOGYAKARTA, suaramerdeka.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negera (BUMN) masih menyisakan delapan ribu ton yang siap dibagikan ke petani-petani di Indonesia. Pembagian pupuk murah ini merupakan bagian dari rangkaian program ulang tahun Kementerian BUMN ke-21.
"Total kami sediakan 10 ribu ton pupuk yang dibagikan ke petani. Sudah dibagikan sekitar dua ribuan ton, sisanya Insya Allah selesai dibagikan sampai akhir bulan (April) ini, mungkin di enam sampai tujuh titik ya," tutur Menteri BUMN Rini S Soemarno.
Menurut Rini, pada tahun ini pihaknya memang cukup panjang dan banyak dalam menggelar berbagai program untuk merayakan hari ulang tahun Kementerian BUMN. Hal ini tak terlepas dari keuntungan BUMN yang sangat tinggi.
"Seperti di pupuk saja, keuntungan BUMN bagus sekali tahun ini. Sehingga kami putuskan untuk banyak menggelar program yang bermanfaat bagi masyarakat. Ada pangan murah, ada solar murah termasuk pupuk murah sehingga bisa menolong para petani juga misalnya," jelas dia.
Rini pun kemarin (10/4) ikut membagikan pupuk dalam program Pasar Murah khusus untuk pupuk non subsidi yang digelar PT Pupuk Indonesia (Persero) di Gudang Penyimpanan Pupuk (GPP) Pusri Klaten. Total pupuk yang disediakan mencapai masing-masing 500 ton urea dan 500 ton NPK. Produk non subsidi tersebut dijual Rp 1.000/kg untuk urea, dari harga normal Rp 5.000/kg dan Rp 1.300 untuk pupuk NPK dari harga normal Rp 6.500.
"Pasar Pupuk Murah ini sebagai bentuk kegiatan berbagi langsung dengan masyarakat atas capaian BUMN yang positif. Semoga dengan kegiatan ini hasil panen semakin banyak,” harap Rini.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat menambahkan bahwa acara ini merupakan salah satu bagian dari perayaan HUT Pupuk Indonesia ke-7.
"Menyambut usia holding pupuk yang ke-7, kami ingin berbagi kepada petani di wilayah Klaten ini," sambung Aas.
Kegiatan tersebut juga didukung oleh anak-anak usaha Pupuk Indonesia, yaitu PT Pupuk Sriwidjaja, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Kujang dan juga PT Pupuk Iskandar Muda. Lebih lanjut diutarakannya bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya perusahaan untuk mempromosikan produk-produk non subsidi.
"Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memperkenalkan produk urea dan NPK non subsidi sebagai bagian dari strategi kami untuk memperkuat jaringan ritel produk non subsidi," imbuh dia.
Dalam kegiatan tersebut terlihat ribuan petani mengantri pupuk murah, salah satu petani, Nasar (42) menyatakan pupuk murah ini akan langsung digunakan untuk mempersiapkan masa tanam berikutnya dan sangat membantu menghemat pengeluaran pembelian pupuknya.
"Pupuknya akan saya pakai untuk persiapan masa tanam, alhamdullilah pupuk murah ini bisa bantu saya untuk menghemat pengeluaran," tandas dia.
Sumber : www.suaramerdeka.com
21 April 2025
21 April 2025
Jika tahun lalu (24/09/2018) PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (PUSRI) secara khusus mengundang Kantor Layanan Teknis (KLT) BSN Palembang untuk Sosialisasi Penerapan SNI untuk UMKM bagi 10 UMK mitra binaan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
Saat acara Pemecahan Rekor MURI Penyajian Pempek berSNI Terbanyak sejumlah 18.818 porsi di Benteng Kuto Besak Palembang (08/08/2018), PUSRI juga menjadi salah satu sponsor acara tersebut. PUSRI juga membantu promosi salah satu UMK Pempek yang sudah berSNI untuk mengikuti pameran di luar Sumsel. Bahkan pengakuan pemilik Pempek yang sudah berSNI, Pempeknya kini sering dipesan disajikan dalam acara PUSRI. Kini Pempek tersebut telah memiliki gerai tambahan dan baru selesai merenovasi gerai utama.
Kerjasama PUSRI dengan KLT BSN Palembang, bukan hanya di ''hilir'' tapi juga di ''hulu'' sejalan dengan core business PUSRI yakni Pupuk. PUSRI dan BSN yang sama-sama duduk di Dewan Kopi Sumsel akan menyelenggarakan pelatihan SNI dan Good Agricultural Practices (salah satunya terkait pemupukan) kepada petani kopi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas panen kopi dan kualitasnya, seperti diketahui bersama bahwa kebun dan pascapanen menentukan 60% kualitas produk hilir kopi.
Kali ini (18/04/2019) berganti PUSRI berkunjungan ke Kantor Layanan Teknis BSN Wilayah Palembang yang diwakili oleh M. Afandy, Superintendence Departemen Pengembangan Sistem Manajemen, Thaufiq Y. dan A. Zulkarnain dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PUSRI.
KLT BSN Palembang diwakili oleh Anthony Ahmad Fathony dan Haryanto, membahas mengenai rencana PUSRI memfasilitasi 2 UMK binaannya untuk sertifikasi SNI, yakni produk Kerupuk Ikan (Amplang dan Kemplang) UMK Pempek Rizky Palembang dan Abon Lele dari UMK Rumah Lele (Rale) dari Kota Lubuk Linggau, Sumsel.
PUSRI akan menyediakan pembiayaan untuk persiapan sampai sertifikasi SNI kedua UKM tersebut. Pempek Rizky dipilih karena konsisten menerapkan SNI Pempek disamping pangsa pasar kerupuk ikan juga luas mencakup nasional. Sama halnya dengan Abon Lele, pangsa pasarnya juga sudah merambah ke Jawa. KLT BSN Palembang akan memberikan pendampingan dari persiapan sampai meraih sertifikat SNI.
Untuk kaderisasi tenaga pendamping dan pembina UMKM, KLT BSN Palembang juga akan mengajak perwakilan PUSRI dan atau mitra daerah untuk terlibat dalam pendampingan, seperti dari MASTAN (Masyarakat Standardisasi Indonesia) dan FORSTAN (Forum Pendidikan Standardisasi Indonesia). Pada saat pendampingan kedua UMK tersebut, juga akan menggandeng dinas terkait, seperti Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan.
Tahun ini PUSRI akan memfasilitasi 2 UMK binaan PKBL, yakni Kerupuk Ikan dan Abon Lele, tahun selanjutnya yang juga mitra PKBL PUSRI, yakni UMK Kopi di Palembang, sirup jeruk di Jambi, dan Batik Yogya. (klt_plm)
Sumber : www.bsn.go.id
21 April 2025
KBRN, Klaten : Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno menghadiri kegiatan ‘Pasar Pupuk Murah non Subsidi’, di Gudang Penyimpanan Pupuk Pusri di Kecamatan Ceper, Klaten Jawa Tengah, Rabu (10/4/2019) sore.
Dalam kegiatan yang digelar oleh PT Pupuk Indonesia selama dua hari (10 dan 11 April) itu Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan, kegiatan ini dalam rangkaian merayakan HUT Pupuk Indonesia ke 7. Dan semua sepakat untuk berbagi kepada masyarakat.
“Jadi kita akan adakan pangan murah, solar murah dan pupuk murah," kata Menteri Rini kepada wartawan.
Menurut Menteri BUMN, Pupuk Indonesi Grup yang terdiri Pupuk Sri Wijaya, Kujang, Kaltim, Gresik, pada tahun 2018 memperoleh keuntungan BUMN di atas Rp 200 trilyun.
Dengan adanya pasar pupuk murah ini, lanjut Menteri, diharapkan dapat menolong petani agar panennya lebih baik.
"Kegiatan seperti ini akan kita adakan di beberapa titik, mungkin 6 sampai 7 titik lagi di berbagai wilayah di Indonesia," tegasnya.
Sementara itu Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana mengatakan, tujuan utama dari kegiatan ini adalah memperkenalkan produk urea dan NPK non subsidi sebagai bagian dari strategi perusahaan, untuk memperkuat jaringan ritel produk non subsidi.
Ia menambahkan, kinerja dan capaian perusahaan tidak sepenuhnya digunakan untuk kepentingan perusahaan saja, namun juga untuk dapat dinikmati langsung olehmasyarakat.
“Dengan pencapaian dan pertumbuhan positif, kami ingin berbagi langsung dengan masyarakat, salah satunya melalui kegiatan ini. Semoga dengan bantuan pupuk murah ini dapat membantu meringankan beban terutamanya para petani,” tutupnya.
Di sisi lain, panitia kegiatan yang juga GM Penjualan Produk PSO PT Pusri Dhais Ibrahim mengatakan, pupuk non bersubsidi yang disediakan untuk petani sebanyak seribu ton, meliputi 500 ton pupuk urea dan 500 ton pupuk NPK, diperuntukan kepada 10 ribu petani di Klaten.
Dalam pasar murah tersebut, pupuk non subsidi dalam satu paket dijual seharga Rp115 ribu yang terdiri pupuk urea seberat 50 kilogram seharga Rp50 ribu dan pupuk NPK seharga Rp65 ribu.
Harga tersebut jauh lebih murah, karena harga di pasaran umum untuk pupuk urea non subsidi seberat 50 kilogram seharga Rp275 ribu dan pupuk NPK non subsidi seberat 50 kilogram dengan harga Rp300 ribu.
Sementara salah satu petani, Tugiman menyatakan sangat senang dengan adanya pasar pupuk murah ini, membeli seharga Rp115 ribu mendapat dua sak.
“Ini akan langsung digunakan untuk persiapan masa tanam dan bisa menghemat pengeluaran pembelian pupuk,” kata Tgiman. (yon/yyw).
21 April 2025
Gas dari pipa Grissik–Pusri sepanjang 176 kilometer belum dimanfaatkan untuk kebutuhan lain seperti pembangkit listrik, selain untuk industri pupuk, meskipun infrastruktur itu potensial.
Bisnis.com, PALEMBANG – Gas dari pipa Grissik–Pusri sepanjang 176 kilometer belum dimanfaatkan untuk kebutuhan lain seperti pembangkit listrik, selain untuk industri pupuk, meskipun infrastruktur itu potensial.
Diketahui, pipa transmisi gas open access berdiameter 20 inchi bisa mengalirkan hingga 160 mmscfd gas sementara saat ini baru mencapai 70 mmscfd yang sepenuhnya digunakan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang.
Plt Manager Subid Energi Primer PLN Unit Induk Pembangkitan Sumatra Bagian Selatan, Dwi Suprianto, mengatakan pihaknya belum dapat memanfaatkan gas dari pipa Grissik—Pusri karena suplai yang ada sudah mencukupi.
"Kondisi eksisting kami sekarang, semua pembangkit di Sumsel sudah pakai gas. Jadi untuk penggunaan gas dari pipa Grissik-Pusri belum kami manfaatkan dulu sekarang,” katanya melalui pesan singkat kepada Bisnis.com, Senin (8/4/2019).
Dwi menambahkan pihaknya juga belum membuka wacana penggunaan gas yang bersumber dari Grissik Gas Plant ConocoPhillips di Kabupaten Musi Banyuasin itu dalam waktu dekat.
“Belum ada wacana di masa mendatang karena bergantung pada pertumbuhan konsumen dan kebutuhan PLN,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Hulu (BPH) Migas, Fanshurullah Asa, mengatakan pihaknya meminta PT PLN (Persero) segera memanfaatkan volume gas dari Pipa Grissik –Pusri.
“Kami berharap PLN berkomitmen untuk pakai gas dari pipa Grissik—Pusri karena pipa itu dirancang tidak hanya untuk kebutuhan Pusri tapi juga industri lainnya,” katanya.
Dia menjelaskan kalau hanya digunakan untuk memasok gas ke pabrik Pusri, PT Pertagas tidak perlu memakai pipa berdiameter 20 inchi.
Berdasarkan catatan BPH Migas, kata dia, PLN berpotensi menyerap gas sebanyak 40 mmscfd dari pipa Grissik—Pusri.
Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro mengatakan investasi pipa Grissik—Pusri mencapai US$143 juta dan pihaknya optimistis penyaluran akan meningkat.
“Sementara gas yang sudah dialirkan mulai tahun 2018 untuk kebutuhan Pusri, tahap berikutnya akan ditingkatkan menjadi 160 mmscfd untuk menunjang kebutuhan lainnya sesuai dengan kapasitas pipa,” katanya.
Ruas pipa baru itu akan menjadi tulang punggun infrastruktur gas kedua milik Pertagas di wilayah Sumsel selain pipa eksisting yang telah termanfaatkan maskimal.
Sumber : sumatra.bisnis.com
21 April 2025
21 April 2025
Peresmian tersebut dihadiri oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Walikota Palembang Harnojoyo, Kepala SKK Migas Dwi Sucipto, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Kepala BPH Migas Fansurullah Asa, Direktur Utama Pupuk Sriwidjaja dan Presiden ConocoPhillips Indonesia.
"Prioritas gas bumi itu untuk domestik. Untuk peningkatan nilai tambah dalam negeri. Itu lebih penting dan kita dorong terus," kata Menteri Jonan dalam keterangan tertulisnya.
Menteri Jonan meminta agar dipikirkan bagaimana supaya investasi di industri gas lebih efisien. "Harus dibuat standar tarif toll untuk gas pipa yang fair. Jadi tak hanya melihat investasinya saja," imbuhnya.
Pipa transmisi gas Grissik-PUSRI diperlukan dalam menjaga pasokan gas yang berkelanjutan untuk industri pupuk, khususnya PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (PUSRI) yang kini memiliki pabrik baru yaitu PUSRI II-B. Selain itu, pasokan gas tersebut kedepan juga akan memenuhi kebutuhan pembangkit listrik, pengembangan KEK Tanjung Api-Api, jaringan gas rumah tangga dan industri lainnya.
"Proyek pipa gas Grissik-PUSRI penting bagi industri pupuk untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia. Tidak hanya itu, tapi nantinya juga untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik di Sumatera Selatan dan kawasan ekonomi setempat," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menyatakan sumber gas yang terdapat di pipa Grissik-PUSRI berasal dari Grissik Gas Plant ConocoPhillips (COPI) dan dialirkan ke titik akhir di Plant PT Pupuk Sriwijaya (PUSRI) di Kota Palembang.
"Hal ini sekaligus menjadi bentuk dukungan Pertamina terhadap upaya Pemerintah Indonesia untuk mendukung kebutuhan energi di Indonesia khususnya pemenuhan energi di PUSRI dan Sumatera Selatan ke depan," jelasnya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro, menyampaikan investasi pipa Grissik-PUSRI sebesar USD 143 juta dan volume penyalurannya akan meningkat.
"Sementara gas yang sudah dialirkan mulai tahun 2018 sebesar 70 mmscfd untuk kebutuhan PUSRI, tahap berikutnya akan ditingkatkan menjadi 160 mmscfd untuk menunjang kebutuhan lainnya sesuai dengan kapasitas pipa," tambah Wiko.
Adapun ruas pipa baru ini akan menjadi backbone infrastruktur gas kedua milik Pertagas di wilayah Sumatera Selatan selain pipa eksisting yang telah termanfaatkan maksimal. Keberadaan pipa tersebut akan berkontribusi pada peningkatan perekonomian wilayah Sumatera Selatan.
Di samping itu, dengan diresmikannya jaringan gas kota (Jargas) kota Palembang, yang mendapatkan manfaat jaringan tersebut terus bertambah. Sebanyak 4.315 Sambungan Rumah (SR) kini tersambung jaringan gas di Kota Palembang yang dibangun dengan APBN 2018.
Seperti diketahui, jaringan gas Palembang dibangun di Kelurahan Tuan Kentang, Lima Ulu, Enam Belas Ulu dan Plaju Ulu. Jaringan gas Palembang mendapatkan suplai gas dari KKKS Medco Energy.
Sejak dibangun pertama kali pada tahun 2009, kini total SR jargas yang dibangun dengan dana APBN mencapai 325.773 SR yang terdistribusi di 16 provinsi, 40 kabupaten/kota. Pada tahun 2019 rencananya akan dibangun sebanyak 78.216 SR jargas di 18 lokasi.
21 April 2025
21 April 2025
PRINGSEWU (Lampost.co)-- Stok pupuk urea bersubsidi di Kabupaten Pringsewu dinilai cukup melimpah. Bahkan stok pupuk bersubsidi itu mencapai 5.200 ton.
Menurut Kepala Pusri Kabupaten Pringsewu Diki Zulkarnain, petani tidak perlu khawatir soal pupuk, sebab untuk musim tanam gadu tahun 2019 stok pupuk melimpah.
Diki juga mengaku heran jika ada keluhan pupuk urea langka. Jika kelangkaan pupuk disebabkan karena distributor, maka pihak Pusri akan mengambil tindakan pemecatan. Tapi selama ini, menurutnya tidak ditemukan distributor nakal.
Dia menyatakan keluhan petani soal kelangkaan pupuk bisa jadi karena petani masuk dalam rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK). "Asalkan jelas alamatnya dan wilayah mana yang langka akan langsung di cek ke lapangan," ujar Diki.
21 April 2025
21 April 2025
PALEMBANG –PT Pupuk Sriwidjaja Palembang konsisten jalanakan program “beasiswa Anak Petani Jadi Sarjana”. Program ini sudah berlangsung sejak 2013 lalu dan meluluskan dua sarjana di sumsel. Tahun ini, atas Nama Izul Mabruroh, wisudawati penerima beasiswa angkatan 2015. Dia lulus predikat terdepat dengan studi 3 tahun 6 bulan dengan IPK 3,20.
Izul merupakan Sarjana Pertanian Unsri Jurusan Terknologi Pertanian, prodi Teknik Pertanian. Dia anak tunggal pasangan Sudarto dan Siti Rukhmana, yang keduanya petani sayur. “ Saya berharap semoga Pusri bisa lanjutkan program penerima beasiswa ini sampai program Magister (S2)”, ungkapnya.
Manajer humas PT Pusri Palembang Hernawan L Sjamsuddin mengatakan saat ini sudah ada 25 Mahasiswa Unsri mendapat beasiswa . “Izul lulusan kedua program ini. Dia lulusan tercepat”, ujarnya, tadi malam (24/2).
Diakuinya, beasiswa program CSR Perusahaan. “selain Mahasiswa Unsri, kita juga bantu Mahasiswa kampus lain, seperti universitas Bengkulu, Lampung, Gajah Mada, Tanjung Pura Kalimantan Barat dan Diponegoro,” imbuhnya.
Mahasiswa yang dapat bantuan harus anak petani, “kita terima pengajuan tiap tahun, mulai semester II, dengan IPK minimal 3.0 serta belum menerima beasiswa dari instansi lain”, imbuhnya.
Untuk Beasiswa, Pusri biayai uang kuliah tunggal (UKT) dan meberikan uang saku. (fad/ce1)
21 April 2025
PALEMBANG – PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang konsisten menjalankan program “Beasiswa Anak Petani Jadi Sarjana”. Program ini sudah berlangsung sejak 2013 lalu dan sudah meluluskan 2 sarjana di Sumsel. Tahun ini, atas nama Izul Mabruroh, wisudawati penerima program beasiswa “Anak Petani Jadi Sarjana” angkatan 2015. Dia lulus dengan predikat tercepat, dengan masa studi 3 tahun 6 bulan dan IPK 3,20.
Izul merupakan lulusan Sarjana Pertanian Unsri Jurusan Teknologi Pertanian, prodi Teknik Pertanian. Dia anak tunggal pasangan Sudarto dan Siti Rukhana, yang keduanya merupakan petani sayur. “Saya berharap semoga PT Pupuk Sriwijaya Palembang bisa melanjutkan program penerima beasiswa ini sampai Program Magister (S2),” ungkapnya.
Manajer Humas PT Pusri Palembang, Hernawan L Sjamsuddin mengatakan saat ini sudah ada sekitar 25 mahasiswa Unsri yang mendapat bantuan beasiswa. “Izul Mabruroh ini, lulusan kedua dalam program in. Dia lulusan tercepat. Sementara penerima beasiswa lainnya masih kuliah,” ujarnya, tadi malam (24/2).
Diakuinya, beasiswa ini” bagian dari program corporate social responsibility (CSR) perusahaan. “Selain mahasiswa Unsri, kita juga bantu mahasiwa kampus lain, seperti Universitas Bengkulu, Lampung, Gajah Mada, Tanjung Pura Kalimantan Barat, dan Diponegoro,” imbuhnya.
Mahasiswa yang mendapat bantuan, sesuai nama program, harus anak petani. “Kita terima pengajuan mahasiswa setiap tahun. Mulai dari semester II, dengan IPK minimal 3.0 serta belum menerima beasiswa dari instansi lain,” imbuhnya. Tapi kampus mahasiswa tersebut sebelumnya harus ado MoU terlebih dahulu dengan Pusri untuk pemberian beasiswa ini. Para penerima beasiswa kemudian akan dievaluasi setiap tahun dan IPK-nya minimal harus tetap 3.0.
Dalam pemberian beasiswa, Pusri biayai uang kuliah tunggal (UKT) dan uang saku. “Untuk kampus di wilayah Sumbagsel, mahasiswa dapat uang saku Rp300 ribu per bulan, sementara wilayah Jawa, mahasiswanya dapat Rp500 ribu per bulan,” bebernya. (fad)
Sumber : sumeks.co