Kabar Pusri

Pusri tanam 1.000 Batang Bambu Penghijauan

13 November 2014

cover
Palembang (ANTARA Sumsel) - PT Pupuk Sriwidjaya Palembang kerja sama dengan Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan menanam 1.000 batang bibit bambu sebagai tanaman penghijauan untuk melestarikan lingkungan hidup.

Pengembangan tanaman bambu (bambuseae)jenis "bambu petung" dan "ampel" tersebut ditandai penandatanganan kerja sama antara Direktur Utama PT Pusri Musthofa dan Ketua Yayasan Islam Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah KH Syamsul Bahri di dampingi Pimpinan Ponpes Mudrik Qori sekaligus penanaman bambu di lingkungan ponpes setempat, Rabu.

Penanaman 1.000 batang tanaman penghijauan bambu di Ponpes Al-Ittifaqiah Indralaya (berjarak sekitar 34 Km dari Kota Palembang), selain meningkatkan pengembangan program kepedulian lingkungan dan pembinaan sosial (program CSR), juga dalam rangkaian menyambut "Hari Bambu Indonesia" yang jatuh pada 26 November 2014.

Menurut Musthofa, penanaman pohon penghijauan ini juga guna membantu program pemerintah (Go Green) yaitu dengan mewujudkan 1.000 batang tanaman bambu.

PT Pusri dalam setahun terakhir untuk tahap pertama telah menanam pohon bambu di bantaran Sungai Musi yang dinilai rawan tergerus abrasi bekerja sama dengan masyarakat.

Penanaman bambu di lahan Ponpes yang memiliki lahan lebih kurang 43 hektare dengan kondisi tandus tersebut melibatkan semua santri. Untuk tahap awal sejak 19 September 2014 telah menanam sebanyak 300 batang.

Perusahaan pupuk ini nantinya juga memanfaatkan lahan ponpes untuk mengembangkan jenis tanaman penghijauan lainnya seperti trembesi dan kayu balam yang memiliki nilai ekonomis sama seperti bambu jenis petung dan ampel.

PT Pusri selain menyediakan bibit bambu yang didatangkan dari Yogyakarta dan biaya pemeliharaan hingga siap panen dalam jangka waktu lima tahun, juga melakukan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat sekitar ponpes melalui pelatihan kerajinan memanfaatkan tanaman bambu.

Tanaman bambu menjadi salah satu pilihan karena masa panen tidak begitu lama atau berkisar lebih kurang lima tahun. Pemanfaatan tanaman ini juga akan memberikan nilai tambah bagi pendapatan masyarakat dalam pengembangan ekonomi kreatif.

"Bambu menjadi tanaman pilihan PT Pusri karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi untuk perabotan rumah tangga dan industri. Nilai jual bambu ke luar negeri terutama di pasar Eropa, Amerika, dan Asia termasuk tinggi berkisar antara Rp100.000 hingga Rp150.000 batang," kata Musthofa.

Ia menjelaskan, berdasarkan info nilai bisnis bambu di dunia mencapai 17 miliar dolar AS dan sebagian besar bambu tersebut dari Indonesia," katanya.

PT Pusri pada 2013 mengalokasikan dana untuk pengadaan bibit bambu yang didatangkan dari luar daerah senilai Rp100 juta. Namun saat ini penanaman baru dilakukan secara bertahap atau tiga bulan sekali, sebab perusahaan tersebut kesulitan mendapatkan bibit bambu dalam skala besar.

"Bibit bambu petung itu harus dipesan dulu dari Yogyakarta. Itupun butuh waktu karena menunggu proses pembibitan," kata Musthofa yang didampingi para direksi PT Pusri tersebut.



Oleh Indra Goeltom
Editor: Parni

COPYRIGHT © 2014
Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ