Kabar Pusri

Menteri BUMN Hadiri Pasar Pupuk Murah di Klaten

10 April 2019

KBRN, Klaten : Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno menghadiri kegiatan ‘Pasar Pupuk Murah non Subsidi’, di Gudang Penyimpanan Pupuk Pusri di Kecamatan Ceper, Klaten Jawa Tengah, Rabu (10/4/2019) sore.

Dalam kegiatan yang digelar oleh PT Pupuk Indonesia selama dua hari (10 dan 11 April) itu Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan, kegiatan ini dalam rangkaian merayakan HUT Pupuk Indonesia ke 7. Dan semua sepakat untuk berbagi kepada masyarakat.

“Jadi kita akan adakan pangan murah, solar murah dan pupuk murah," kata Menteri Rini kepada wartawan.

Menurut Menteri BUMN, Pupuk Indonesi Grup yang terdiri Pupuk Sri Wijaya, Kujang, Kaltim, Gresik, pada tahun 2018 memperoleh keuntungan BUMN di atas Rp 200 trilyun.

Dengan adanya pasar pupuk murah ini, lanjut Menteri, diharapkan dapat menolong petani agar panennya lebih baik.

"Kegiatan seperti ini akan kita adakan di beberapa titik, mungkin 6 sampai 7 titik lagi di berbagai wilayah di Indonesia," tegasnya.

Sementara itu Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana mengatakan, tujuan utama dari kegiatan ini adalah memperkenalkan produk urea dan NPK non subsidi sebagai bagian dari strategi perusahaan, untuk memperkuat jaringan ritel produk non subsidi.

Ia menambahkan, kinerja dan capaian perusahaan tidak sepenuhnya digunakan untuk kepentingan perusahaan saja, namun juga untuk dapat dinikmati langsung olehmasyarakat.

“Dengan pencapaian dan pertumbuhan positif, kami ingin berbagi langsung dengan masyarakat, salah satunya melalui kegiatan ini. Semoga dengan bantuan pupuk murah ini dapat membantu meringankan beban terutamanya para petani,” tutupnya.

Di sisi lain, panitia kegiatan yang juga GM Penjualan Produk PSO PT Pusri Dhais Ibrahim mengatakan, pupuk non bersubsidi yang disediakan untuk petani sebanyak seribu ton, meliputi 500 ton pupuk urea dan 500 ton pupuk NPK, diperuntukan kepada 10 ribu  petani di Klaten.

Dalam pasar murah tersebut, pupuk non subsidi dalam satu paket dijual seharga Rp115 ribu yang terdiri pupuk urea seberat 50 kilogram seharga Rp50 ribu dan pupuk NPK seharga Rp65 ribu.

Harga tersebut jauh lebih murah, karena harga di pasaran umum untuk pupuk urea non subsidi seberat 50 kilogram seharga Rp275 ribu dan pupuk NPK non subsidi seberat 50 kilogram  dengan harga Rp300 ribu.

Sementara salah satu petani, Tugiman menyatakan sangat senang dengan adanya pasar pupuk murah ini, membeli seharga Rp115 ribu mendapat dua sak.

“Ini akan langsung digunakan untuk persiapan masa tanam dan bisa menghemat pengeluaran pembelian pupuk,” kata Tgiman. (yon/yyw).




Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ