Kabar Pusri

KUD Diminta Instropeksi Terkait Kelangkaan Pupuk

25 January 2008

Menteri Negara Koperasi dan UKM Suryadharma Ali meminta Koperasi Unit Desa (KUD) distributor pupuk melakukan instrospeksi diri terkait kerap terjadinya kelangkaan pupuk di Pandeglang Banten dan sekitarnya.

"Kita harus instrospeksi karena distribusi pupuk terdekat dengan petani adalah melalui KUD maka semakin bagus koperasi akan semakin baik juga distribusi," kata Suryadharma Ali di Pandeglang Banten, Kamis sore, dalam acara sosialisasi program resi gudang dan kemitraan antara Koperasi Perpadi Mulya Tani Pandeglang dengan PT Pupuk Kujang.

Ia mengatakan, sistem distribusi pupuk erat kaitannya dengan kepercayaan.

Menurut dia, bila koperasi mampu memberikan kepercayaan melalui pengembalian yang baik dan tepat waktu maka produsen pupuk tidak akan sungkan untuk menyalurkan produknya ke koperasi yang bersangkutan.

Pada kesempatan itu, Koperasi Perpadi (Perhimpunan Pengusaha Penggilingan Padi) Mulya Tani Pandeglang yang juga menjadi proyek percontohan program resi gudang dari Kemenkop UKM ditunjuk menjadi mitra pemasaran (distributor) pupuk Kujang di wilayah Pandeglang dan sekitarnya.

"Sederhana saja, kuncinya adalah kepercayaan. Jadi jangan salah gunakan kepercayaan ini. Manfaatkan kepercayaan karena kalau sudah dipercaya maka penyaluran akan mudah," katanya.

Menteri juga berharap dengan adanya kemitraan antara Koperasi Perpadi dengan Pupuk Kujang diharapkan mampu memperpendek rantai distribusi sehingga menekan biaya serta pada akhirnya meningkatkan taraf hidup petani.

Ketua Kelompok Tani Sumur Tujuh Desa Banjarsari, Kecamatan Kadu Hejo, Pandeglang, Mukhlas Sudiana mengatakan, bila musim tanam tiba di wilayah Lebak, Pandeglang, dan sekitarnya sangat sulit mendapatkan pupuk terutama jenis urea.

"Kalau musim tanam, urea sangat sulit didapatkan bahkan sampai satu minggu dicari sering tidak ada," katanya.

Data dari Pemerintah Daerah Pandeglang sampai dengan Oktober 2007 dari rencana penyaluran pupuk urea 24.556 ton pada 2007 hanya terealisasi 12.529 ton atau hanya 51,02 persen.

Sementara untuk pupuk SP-36 tersalur 75,74 persen pada periode yang sama atau sebanyak 4.580 ton dari target 6.047 ton.

Sedangkan pupuk ZA pada periode sama hanya tersalur 15,97 persen atau sebanyak 180 ton dari target 1.127 ton.

Untuk pupuk NPK di periode yang sama hanya terdistribusi 44,55 persen atau 2.351 ton dari rencana semula 5.277 ton.

General Manager Pupuk Kujang, Datje mengatakan, untuk mengatasi kelangkaan pupuk di Pandeglang dan sekitarnya terutama untuk jenis urea pihaknya akan menyalurkan pupuk NPK.

Untuk seluruh Indonesia pihaknya menyalurkan pupuk sebanyak 50.000 ton per tahun. Kujang diberi kewenangan untuk menyalurkan pupuk NPK bersubsidi di seluruh Indonesia.
Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ