Kabar Pusri

Datang ke Palembang, Ridwan Kamil Borong Jagung dari Banyuasin

02 June 2021

Detak-Palembang.com, PALEMBANG - Kedatangan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil ke Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), ternyata membawa peluang bisnis bagi para petani di Sumsel.
 
Melihat komoditas jagung yang sangat besar di Kabupaten Banyuasin Sumsel, membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar langsung memborong hasil pertanian petani Banyuasin tersebut.
 
Bertandang ke Kota Palembang, Gubernur Jabar Ridwan Kamil melakukan kerjasama, antara BUMD Agro Jabar dengan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin.
 
“Kami merencanakan akan banyak membutuhkan suplai pangan, dari berbagai macam komoditi untuk jagung berskala besar. Termasuk di Sumsel,” kata Ridwan Kamil, Rabu (2/6/2021).
 
Alasan Gubernur Jabar memilih Kabupaten Banyuasin Sumsel untuk menjadi daerah penyuplai pangan, karena provinsi tersebut membutuhkan pasokan jagung untuk pangan di wilayahnya. Terlebih, area tanam di Jabar dinilainya, masih kurang untuk komoditas jagung tersebut.
 
“Kita kerjasama dengan Pusri untuk suplai pupuk. Dan kita membutuhkan 25.000 ton jagung per bulan. Jabar tidak dapat memenuhi kebutuhan jagung itu sendiri, karenanya kami datang ke Sumsel dan ingin kerjasama untuk itu. Tahap satu kerjasamanya untuk jagung dulu, baru nantinya produk pangan lain,” ucapnya.
 
Mantan Wali Kota (Wako) Bandung tersebut menuturkan, kedatangannya ke Sumsel adalah sebagai pembeli.
“Jadi area tanamnya di Sumsel, petaninya dari Sumsel, kita disini sebagai saudagar, yang membeli komoditi jagung dari Sumsel,” katanya.
 
Menurutnya, Pemprov Jabar memiliki slogan, yakni mengurangi kompetisi dan memperbanyak kolaborasi.
 
Kerjasama tersebut, lanjut Ridwan Kamil, merupakan bagian dari kolaborasi antara Pemprov Jabar, Pemkab Banyuasin dan Pusri sebagai penyuplai pupuk nantinya.
 
“Kita pilih Banyuasin karena menjadi sentra jagung, juga memiliki area yang luas untuk tanam jagung,” ujarnya.
 
Ridwan Kamil menjelaskan, di Provinsi Jabar ada banyak keterbatasan, terutama area tanam. Sementara konsumsi dan kebutuhan sangat besar.
 
“Untuk 25.000 ton jagung ini, butuh lahan sekitar 5.000-10.000 hektar lahan, karenanya kita pilih Sumsel dan difasilitasi Pusri,” ungkapnya.
 
Pihaknya juga sedang mengoptimalkan petani milenial, dan ini sudah dirilis oleh Pemprov Jabar. Namun untuk mengadopsi petani milenial tersebut tentu berproses. Karena baru dirilis, butuh waktu sekitar satu tahun.
 
“Jika sudah setahun, sistem dan anggaran kebijakan sudah ada dan kita evaluasi,” ungkapnya.


Sumber:http://detak-palembang.com/2021/06/datang-ke-palembang-ridwan-kamil-borong-jagung-dari-banyuasin/

Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ