Kabar Pusri

Pusri Serap Anggaran Rp 5,4 Triliun Untuk Ekspansi Pabrik II-B

06 February 2014

Palembang – PT Pupuk Sriwidjaja (Persero), BUMN produsen Pupuk,telah menggunakan anggaran Rp 5,4 Triliun atau 73% dari total dana ekspansi pabrik II-B sebesar Rp 7,4 Triliun. Menurut manajemen perusahaan, ekspansi pabrik tersebut ditargetkan selesai pada 2015.
 
Zaid Ismed, sekretaris Perusahaan PT Pusri Palembang , menjelaskan perkembangan konstruksi proyek ekspansi tersebut telai mencapai 23%, atau lebih tinggi dari rencana semula. “ kami optimis pembangunan pabrik II-B akan tuntas sesui target pada 2015., meski saat ini masih dipengaruhi kurs rupiah yang tidak stabil, “kata nya kepada IFT.
 
Menurut dia, pabrik II-B memiliki kapasitas urea 907,5 ribu ton per tahun dan amoniak 600 ribu ton pertahun . pabrik baru itu akan menggantikan pabrik pusri II yang sudah berumur tua dan boros energi
.
Perseroan memperoleh sindikasi pinjaman untuk mendanai proyek ekspansi tersebut. Pinjaman bank tersebut sebesar Rp 7,4 Triliun dengan rincian digunakan untuk pembangunan pabrik sekitar Rp 5,4 Triliun dan sisanya dialokasikan untuk membangun steam turbin generator (STG) serta boiler batubara Rp 1,4 Triliun, dan membeli kapal self propelled urea barge (SPUB) senilai Rp 487 miliar.
 
Pusri memperoleh pinjaman itu dari tujuh perbankan nasional yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR), PT Bank Sumsel Babel, dan PT Bank UOB Indonesia dengan mengguanakan skema pembiayaan club deal. Zain menjelaskan pinjaman untuk pembangunan pabrik II-B merupakan kredit investasi dan biasanya pengambilan sampai 15 tahun ke depan.
 
Proyek ekspansi tersebut dibangun oleh konsorsium PT Rekayasa Industri dan Toyo Engineering Corporation di atas lahan 6.012 hektar. Dia menambahkan pabrik II-B tersebut nantinya dapat menambah kapasitas produksi sebesar 2.000 ton amoniak perhari (660.000 ton pertahun) dan 2.750 ton urea perhari (907.500 ton pertahun).
 
Pembangunan pabrik ini menggunakan teknologi purifier technology untuk pabrik amoniak dan teknologi aces 21 milik Toyo dan Pusri sebagai co-licencor untuk pabrik urea,” urainya.
 
Jika dibandingkan dengan pabrik Pusri II (existing), teknologi yang digunakan pada pabrik Pusri II-B dapat menghemat konsumsi gas bumi sebesar 10 MMBTU per ton urea dan lebih ramah lingkungan.
 
Musthofa, Dirut PT Pusri Palembang, sebelumnya menjelaskan selain untuk mengoptimalkan pemakaian gas sebagai bahan baku pabrik, pembangkit stream dan listrik pabrik Pusri II-B menggunakan bahan bakar batubara.
 
”Substitusi gas bumi dengan batubara ini dapat menghemat pemakaian gas bummi sebesar 17 MMSCFD. Kebutuhan batubara untuk substitusi gas bumi sebesar 2.188 ton perhari (722 ribu ton pertahun),” imbuhnya.
 
BUMN produsen pupuk lainnya, PT Petrokimia Gresek (Petrogres), juga sedang menggarap pembangunan pabrik Amoniak-Urea II dengan kapasitas 825 ribu ton amoniak dan 570 ribu ton urea pertahun. Hidayat Nyakman, Dirut Petrogres, mengatakan pabrik Amoniak-Urea II itu direncanakan bisa berproduksi pada kuartal II 2016.
 
Menurut hidayat, investasi pembangunan pabrik baru itu sekitar US$ 560 juta – US$ 580 juta. Dengan adanya pabrik baru, kemampuan Petrogres dalam memproduksi urea akan meningkat 450 ribu ton pertahun menjadi sekitar 1 juta ton per tahun. ”itu menjadikan pemenuhan kebutuhan pupuk urea khususnya di Jawa Timur akan lebih terjamin,” paparnya.

Sumber : Indonesia Finance Today



 
Report Governance Public Info FAQ