Kabar Pusri

Pusri Palembang Dorong UKM Sektor Pertanian

06 July 2020

AGRONET -- Pandemi COVID-19 yang hingga pertengahan Tahun 2020 tidak kunjung usai, berdampak ke segala sektor. Menghadapi permasalahan ini, PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) senantiasa memastikan terpenuhinya kebutuhan pupuk bagi petani.
 
Akibat pandemi ini, berbagai sektor usaha pun terkena imbasnya. Mulai pelaku industri besar hingga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Guna memberikan nilai tambah dan kesejahteraan bagi masyarakat, melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, Pusri menyalurkan program pinjaman modal usaha kepada industri kecil dari berbagai sektor.
 
Sesuai arahan pemegang saham, maka Pusri diamanahkan untuk lebih memfokuskan pelaksanaan program kemitraan pada sektor usaha yang sesuai dengan core bisnis perusahaan, yaitu sektor pertanian.
 
Adapun pelaku usaha yang terdaftar dalam program kemitraan Pusri, antara lain Kelompok Tani, usaha penggilingan padi dan para pengecer pupuk. Sejak tahun 2019 hingga saat ini tercatat sebanyak 38 (tiga puluh delapan) Kelompok Tani telah mendapatkan pinjaman usaha dengan bunga rendah. Sehingga petani dapat mengembangkan usaha tanpa harus terbebani oleh bunga pinjaman yang besar.
 
Salah satu petani yang mendapatkan bantuan pinjaman yaitu petani di Desa Upang Mulya Kecamatan Markati Jaya Kabupaten Banyuasin. Petani di Desa Upang Mulya telah mendapatkan bantuan pinjaman modal usaha dan modal kerja untuk kelompok tani dan usaha penggilingan padi. Dengan rincian penerima pinjaman modal yaitu 10 (sepuluh) Kelompok Tani dan 6 (enam) Mitra Binaan Usaha Penggilingan Padi. “
 
Pak Suyatno, Perwakilan dari Kelompok Tani di Desa Upang Mulya mengucapkan terimakasih karena PT Pusri telah memberikan bantuan pinjaman kepada Kelompok Tani di desa mereka “Kami berharap manajemen Pusri dapat memberikan pelatihan kepada kami agar ilmu pengetahuan kami dapat meningkat.” ujar Suyatno.
 
Manager Humas Soerjo Hartono mengatakan bahwa selain Desa Upang Mulya, petani lain yang juga mendapatkan pinjaman modal usaha ini yaitu di Lampung Timur, Banyuasin, Ogan Komering Ilir dan Kota Palembang. “Hingga saat ini seluruh Program Kemitraan Pusri masih tetap berjalan dengan baik dan tidak melanggar protokol COVID-19.” jelas Soerjo.
 
Melalui bantuan pinjaman modal ini, tentunya manajemen Pusri berharap agar meningkatkan kesejahteraan petani selaku mitra binaan PT Pusri Palembang. “Terutama ditengah esehata COVID-19, petani tetap bisa bekerja memenuhi kebutuhan pangan nasional, dengan tetap menerapkan esehata esehatan yang berlaku,” tutur Soerjo.
 
Bangun Rumah Komposting, Manfaatkan Sampah Organik
 
Masih terkait dengan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, sebagai perusahaan yang mengacu pada konsep triple bottom line (people, planet dan profit), Pusri memiliki komitmen tinggi terhadap kelestarian lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan upaya Pusri merubah sampah rumah tangga menjadi suatu hal yang bermanfat dan ramah lingkungan. Wujud dari komitmen tersebut yaitu dengan dibangunnya instalasi pengolahan sampah terpadu untuk pengolahan sampah organik menjadi kompos atau yang lebih dikenal dengan rumah komposting.
 
Rumah Komposting ini merupakan hasil bantuan PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), kepada Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya. Acara serah terima dari Pusri, diwakili oleh Superintendent CSR Pusri, Achmad Ronaldi, diterima secara langsung oleh Pimpinan Pondok Pesantren (Mudir) Al-Ittifaqiah, Drs. K.H Mudrik Qori, M.A beserta isteri dan disaksikan oleh tamu undangan yang hadir seperti Ketua Satker Kalidoni, Hendi M. Andiwilaga dan Camat Indralaya Selatan, Kamaludin serta Muspika setempatm akhir Juni lalu.
 
Beberapa fasilitas yang tersedia di rumah komposting ini yaitu bak penampungan hasil penggilingan, mesin pengayakan pupuk, bak fermentasi limbah dapur, mesin penggiling dan tempat pengiringan, mesin pencacah sampah dan lain-lain.
 
Rumah komposting ini tentunya dapat dimanfaatkan santri dan warga sekitar Pondok Pesantren dalam mengolah sampah organik hingga menjadi kompos, sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). “Untuk bahan baku kompos, santri disini dapat menggunakan sampah organik rumah tangga serta sampah-sampah tanaman kering. Sehingga sampah pun masih dapat dimanfaatkan dengan baik.” ujar Ronal.(234)


Sumber :https://www.agronet.co.id/detail/indeks/korporat/5414-Pusri-Palembang-Dorong-UKM-Sektor-Pertanian
 
Report Governance Public Info FAQ