Kabar Pusri

Lebaran 2016, Pusri Jamin Stok Pupuk Petani Aman

28 June 2016

Bisnis.com, PALEMBANG – PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang menjamin ketersediaan stok pupuk untuk kebutuhan petani pasca Lebaran hingga musim tanam puncak pada Oktober 2016–Maret 2017.
 
Manager Humas PT Pusri Palembang Sulfa Gani mengatakan, pihaknya memastikan ketersediaan pasokan itu tidak hanya di tingkat pabrik melainkan pula di tingkat distributor dan pengecer.
 
“Apalagi sekarang ada kebijakan baru bahwa distributor harus tetap menebus meski petani belum menggunakannya, supaya ada kepastian stok,” katanya di sela-sela acara buka bersama direksi PT Pusri dengan anak yatim-piatu di Palembang, belum lama ini.
 
Dengan kepastian stok pupuk seharusnya tidak ada lagi keluhan soal petani yang sulit mendapat pupuk di lapangan. Menurut dia mekanisme penyaluran dengan cara baru itu membuat pengecer maupun distributor punya ‘tabungan’ pupuk untuk keperluan sekitar dua sampai tiga pekan ke depan.
 
Selain itu, Pusri juga tidak perlu lagi mengalami stok yang menumpuk di gudang karena langsung disalurkan. Adapun stok pupuk perusahaan secara nasional mencapai 167.454 ton per 14 Juni 2016 atau lebih tinggi dari ketentuan stok pemerintah, yakni sebanyak 52.000 ton.
 
Sulfa mengatakan, hingga saat ini perseroan telah menyalurkan 542.457 ton pupuk bersubsidi ke seluruh wilayah pemasaran Pusri. “Sesuai rayonisasi, Pusri menyalurkan pupuk ke  Sumatra Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.”
 
Adapun rencana penyaluran pupuk milik Pusri yang tertuang dalam peraturan menteri pertanian (Permentan) sepanjang tahun ini mencapai 1,35 juta ton.
 
Sulfa menjelaskan, pemakaian pupuk oleh petani saat ini memang sedang menurun karena dipengaruhi berbagai kondisi. Dia mencontohkan, untuk realisasi penyaluran di Sumsel tercatat 47.477 ton padahal dalam rencana di SK Mentan penyaluran sebanyak 64.730 ton sampai dengan Juni 2016.
 
“Seperti di Sumsel memang lagi rendah bisa jadi karena pengaruh banjir. Adapula petani padi yang lagi beralih nanam jagung dan kedelai, itu berpengaruh terhadap serapan pupuk,” katanya.
 
Serapan biasanya akan tinggi pada saat musim tanam Oktober-Maret, oleh karena itu perusahaan telah siap manakala permintaan pupuk oleh petani meningkat dari kondisi sekarang.


Dinda Wulandari
Report Governance Public Info FAQ