Kabar Pusri

Gandeng Ponpes di Sumsel, Pusri Dorong Minat Santri Jadi Petani

08 April 2021

PALEMBANG, iNews.id - PT Pusri Palembang meluncurkan program Agrosolution Sinergi Santri Membangun Negeri di Palembang, Kamis (7/4/2021). Melalui program ini, santri didorong untuk bertani dan menjadi pebisnis pertanian. Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh mengatakan pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan di era pandemi, karena mampu menyerap banyak tenaga kerja.
 
"Hadirnya program ini diharapkan dapat menarik minat dan menjadi pilihan lain bagi para pencari kerja, terutama santri-santri yang merupakan generasi millennial penerus bangsa," ujarnya, Kamis (8/4/2021). Dijelaskan Tri, tujuan lain adanya program ini yaitu agar dapat memberikan manfaat lebih bagi para petani untuk dapat bertransformasi menjadi salah satu pelaku utama dalam industri pertanian.
 
"Program Agrosolution perlu melibatkan Ponpes karena memiliki kekuatan 2K yakni Kultural dan Keagamaan. Dan Pusri mengambil peran untuk lebih memperkuat fungsi Ponpes dengan penguatan K yang ketiga yaitu Keekenomian, sehingga menjadi 3K yakni Kultural, Keagamaan dan Keekonomian," katanya.
 
Program ini, kata Tri, akan dilakukan dalam tiga tahap, di antaranya pembekalan ilmu budidaya pertanian untuk para santri, yang programnya terdiri dari demplot agrosolution dan kelas pertanian ala santri. Lalu, pembekalan ilmu bisnis pertanian, di mana programnya terdiri dari kelas bisnis pertanian ala santri pertanian dan agro santripreneur. Serta, pendirian unit bisnis pertanian ponpes dalam bentuk toko-toko pertanian. "Kedepannya kolaborasi program ini dapat diperluas di seluruh wilayah Indonesia dengan didukung oleh PT Pupuk Indonesia selaku holding, institusi pemerintah terkait dan stakeholder terkait lainnya, serta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)," kata Tri.
 
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, untuk meningkatkan minat tani generasi milenial, pihaknya menjadikan pondok pesantren sebagai basis usaha di bidang pertanian atau agrobisnis modern berbasis korporasi.
 
"Kementerian Pertanian menargetkan ke depannya petani Indonesia diisi oleh orang-orang milenial yang berahklak mulia, yang dapat membawa pertanian lebih maju dan terdepan," ujar Harvick.
 
Dengan adanya program tersebut, lanjut Harvick, para santri tidak hanya akan diajarkan menghafal dan membaca ayat-ayat suci Al-Quran saja, tetapi juga diajarkan bagaimana menjadi pengusaha di bidang pertanian dengan penggunaan teknologi pertanian paling mutakhir.
Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ