Kabar Pusri

2014, Pusri Ke TAA

09 March 2011

PALEMBANG - PT Pusri Palembang berencana membangun pabrik baru di kawasan Tanjung Api-Api (TAA) PADA 2014 mendatang. Keinginan membangun pabrik ini dikarenakan perseroan ingin melakukan efisiensi produksi. "Pabrik yabg ada saat ini sudah terlalu boros konsumsi bahan baku. Kami ingin membangun pabrik dengan teknologi terbaru yang andal dan efisien," kata Direktur Utama PT Pusri Palembang, Eko Sunarko, kemarin.

Menurut Eko, proyek tersebut akan dilaksanakan pada 2014-2017. Pusri akan membangun dua pabrik di kawasan TAA, yakni pabrik amoniak urea pengganti pabrik III dan IV yang masih beroperasi saat ini, serta pabrik NPK terpadu. "Sebenarnya rencana ini masuk program revitalisasi pemerintah untuk pergantian pabrik tua. Tapi karena terbatasnya lokasi eksisting yang ada saat ini, makanya kami ke TAA," bebernya.

Dia berharap kesulitan Pusri saat ini terkait bahan baku gas tidak terjadi di TAA. Rencananya pabrik Pusri nantinya membutuhkan gas sekitar 182 MMSCFD (60,06 BSCF pertahun/1,2 TSCF selama 12 tahun). "Selain gas, pabrik baru nanti juga akan menggunakan batubara. Kami berharap bahan baku nantinya tidak menjadi masalah," ungkapnya.

Deputy IV Kementerian Perekonomian , Eddy Putra Irawadi mengatakan, sebelum ekspansi ke TAA, terlebih dahulu kenyamanan dan keamanan investor terjamin. "Seperti Pusri, pikirkan ketersediaan bahan baku. Juga dari segi infrastuktur yang meliputi akses transportasi, listrik, air, dan yang lainnya. Jika semua lancar, maka Sumsel bakal punya "mainan baru" untuk dijual," paparnya.

Pihaknya menargetkan pada 2015 proyek TAA beserta Tanjung Carat sudah bisa operasional dan menghasilkan. Itu karena dua proyek ini untuk percepatan pengembangan sektor perkebunan karet dan sawit, serta pembangunan batubara.

Sementara Kepala UPTD Penataan Ruang Bappeda Sumsel, Regina A mengungkapkan, pemprov merencanakan Economic Zone TAA seluas 9.900 hektare. "Nanti di kawasan ini ada power plant, pabrik pupuk, semen , ban, CPO, kilang minyak, dan lain sebagainya," ungkapnya. Tahap awal terang dia, dibangun 3.000 hektar yang ditarget selesai pada 2012. (mg29)
Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ