Kabar Pusri

Berita Media Masa

Cari tahu informasi terbaru mengenai Pusri dari sorotan media.

news-1

19 April 2024

Distribusi Pupuk Bersubsidi Dilaksanakan Tertutup
Pemerintah Diminta Siap,Sosialisasi ke petani harus ditingkatkan.
Komisi Perekonomian dan Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah mengimbau agar Pemerintah Jawa Tengah dan produsen pupuk mempersiapkan pelaksanaan perubahan skema distribusi pupuk bersubsidi dari terbuka menjadi tertutup.

Mulai Oktober tahun ini, pupuk bersubsidi akan didistribusikan secara tertutup, yakni pupuk disalurkan berdasarkan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK). Rencana definitif tersebut diusulkan oleh kelompok tani, sesuai dengan kebutuhan obyektif di suatu kelompok tani, dan mereka langsung terlibat sebagai distributor atau pengecer.

Distribusi secara tertutup diharapkan mampu meminimalisasi krisis pupuk yang terjadi selama ini yang indikatornya antara lain pemberlakuan harga yang melebihi harga eceran tertinggi, penjualan pupuk ke luar daerah, atau penjualan pupuk bersubsidi kepada pihak industri.

Tapi, menurut Fatria Rahmadi, anggota Komisi Perekonomian dan Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah, rencana perubahan pola distribusi tersebut belum tersosialisasi dengan baik.

Dari hasil kunjungannya ke beberapa daerah di Jawa Tengah, banyak petani mengaku belum mendengar rencana tersebut. Selain itu, "Banyak petani yang belum masuk dalam pendaftaran RDKK," kata Fatria.

Belakangan, banyak petani yang mengeluhkan tidak adanya pupuk. "Sebenarnya ini ada apa sih?" tanya seorang petani Desa Candirejo, Ngawen, Klaten, dengan nada geram.

Komisi Perekonomian dan Pertanian pun meminta pemerintah melakukan sosialisasi serta mendata kelompok tani. "Jika hal ini tidak dilakukan, meskipun ada perubahan pola distribusi, krisis pupuk akan terus terjadi," ujar Fatria.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Jawa Tengah, Aris Budiono, sejak bulan Juli lalu pihaknya telah menginstruksikan Dinas Pertanian di kabupaten/kota agar mensosialisasikan rencana distribusi pupuk bersubsidi secara tertutup.

"Kami telah memasukkan kelompok-kelompok tani ke dalam beberapa gabungan kelompok tani," ujarnya. Namun ia mengakui sosialisasi itu masih perlu ditingkatkan.

Sementara itu, Kepala Perwakilan PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) Jawa Tengah, Eddy Hamim, mengatakan bahwa terkait dengan perubahan pola distribusi, pihaknya sebatas melaksanakan ketentuan pemerintah. "Produsen hanya menjalankan sesuai ketentuan. Pusri tidak terpengaruh oleh distribusi terbuka atau tertutup," ujarnya.
Baca Selengkapnya
news-1

19 April 2024

Pupuk Langka di Riau
Tenggelamnya kapal MP Damai Lestari bermuatan 11 ribu ton pupuk di Selat Malaka, Jumat (1/3) lalu, memperparah kelangkaan pupuk yang terjadi di Provinsi Riau sejak dua pekan terakhir.

Kelangkaan pupuk khususnya pupuk kimia mengakibatkan harga pupuk di pasaran melonjak hingga mencapai Rp600 ribu per50 Kg.

"Sebelum kapal MP Damai Lestari tenggelam, kelangkaan pupuk khususnya jenis kimia sudah terjadi di Riau. Keterbatasan stok karena kurangnya pasokan membuat harga pupuk di tingkat eceran melonjak hingga Rp600 ribu per 50 kg," kata Distributor Pupuk PT Global Agro Utama, Eka Armas Pailis kepada Media Indonesia di Pekanbaru, Senin (4/8).

Dijelaskannya, saat ini distribusi pupuk kimia seperti NPK, KCL, dan Urea, terkesan tersendat. Pasokan pupuk kimia yang biasanya datang dari PT Pupuk Sriwijaya saat ini jarang diterima oleh distributor. Bahkan, pasokan pupuk yang beredar di Riau, banyak didatangkan dari sejumlah provinsi tetangga seperti Jambi, dan Pelembang.

"Dalam kondisi normal, kita sanggup mendistribusikan pupuk sebanyak 7 ton perhari kepada sejumlah agen di Riau. Namun kini, karena pasokan langka, kita hanya bisa mendistribusikan pupuk organic Agrobost ke daerah-daerah," jelasnya.

Ia menambahkan, tenggelamnya kapal pengangkut pupuk MP Damai Lestari yang mengangkut pupuk sebanyak 11 ribu ton, pastinya akan memberi dampak kepada ketersediaan pasokan pupuk bagi Provinsi Riau. Dengan kondisi kelangkaan pupuk yang sedang terjadi saat ini, Riau dalam beberapa bulan kedepan jelas akan mengalami deficit atau kekurangan stok pupuk.

"Para petani di Riau sekarang sudah mengelauh karena sulitnya mendapatkan pupuk. Jika pun ada, harganya melonjak tajam. Kita sebagai distributor hanya bertugas menyalurkan dan tidak dapat berbuat banyak," ujarnya.

Berdasarkan pantauan Media Indonesia pada sejumlah agen pupuk di pasaran Pekanbaru, harga pupuk memang mengalami peningkatan. Harga pupuk NPK saat ini naik Rp50 ribu dari sebelumnya Rp450 menjadi Rp500 ribu per 50 Kg.

Padahal harga normal pupuk tersebut sebenarnya hanya Rp300 ribu per 50Kg. Kondisi serupa juga terjadi pada pupuk KCL yang sebelumnya dijual pada harga Rp470 ribu dan sekarang naik menjadi Rp500 ribu per 50 Kg.
Baca Selengkapnya
news-1

19 April 2024

Harga TBS Turun, Harga Pupuk Naik
Perlu Kebijakan untuk Dukung Petani Kelapa Sawit. Melemahnya harga minyak mentah kelapa sawit atau CPO yang berlangsung selama dua minggu terakhir turut menyeret turun harga tandan buah segar kelapa sawit. Para petani mengkhawatirkan hal ini karena merosotnya harga TBS terjadi di tengah melonjaknya harga dan langkanya pupuk.

Jika hari Senin (28/7), harga tandan buah segar (TBS) masih Rp 1.650 per kilogram-Rp 1.800 per kg, pada Sabtu (2/8) sudah anjlok hingga Rp 1.020 per kg. Keresahan petani ini terekam dalam pemantauan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dan Kabupaten Aceh Tamiang, Nanggroe Aceh Darussalam, Sabtu dan Minggu (3/8).

Mereka berharap pemerintah berbuat sesuatu untuk mempermudah petani kelapa sawit merawat kebunnya.

Harga di tingkat petani sudah turun sejak pekan terakhir bulan Juni. Ketika itu, eksportir CPO sudah menurunkan harga pembelian bahan baku untuk mengantisipasi penetapan tarif pungutan ekspor (PE) 20 persen yang akan berlaku di bulan Juli. ?Harga turun banyak sekali. Kalau terus seperti ini, kami pasti kesulitan membeli pupuk,? kata Aminuddin (45), petani di Kecamatan Besitang, Langkat. Adi, agen penampung TBS di Kecamatan Tenggulun, Aceh Tamiang, mengatakan, fluktuasi harga saat ini terjadi setiap hari. Sebelum menyentuh Rp 1.020 per kg, Adi membeli TBS petani seharga Rp 1.160 per kg.

Kebutuhan modal petani.

Petani di Tenggulun, Aceh Tamiang, Lukmanul Hakim (34), mengatakan, harga pupuk TSP dan KCL mencapai Rp 500.000 per karung untuk ukuran 50 kg. Adapun harga pupuk urea mencapai Rp 10.000 per kg.

Hal ini jauh di atas harga pupuk dua pekan lalu. Ketika itu, harga pupuk urea masih berkisar Rp 7.000-Rp 8.000 per kg, TSP Rp 9.000 per kg, dan NPK Rp 11.000 per kg.

?Sudah harga pupuknya mahal, barangnya pun sulit didapat di pasar. Pemerintah seharusnya membantu kami,? ujar Hakim.

Pupuk berkontribusi hampir 60 persen dalam meningkatkan produktivitas kebun kelapa sawit. Meski tidak mendapat alokasi pupuk bersubsidi, petani kebun berharap pemerintah menjamin ketersediaan pupuk di pasar.

Petani membutuhkan modal sedikitnya Rp 11,3 juta per hektar per tahun untuk memupuk kebunnya dengan rutin. Minimnya pemupukan membuat produktivitas kebun rakyat hanya berkisar 10 ton-13 ton TBS per hektar per tahun.

?Kalau perusahaan perkebunan, pasti bisa memesan langsung ke pabrik pupuk karena belanjanya dalam jumlah banyak. Kami ini kan tidak mungkin menyimpan stok banyak sehingga baru membeli pupuk eceran saat akan memupuk,? tutur Hakim. Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumardi Syarief mengatakan, pemerintah harus segera menyusun kebijakan konkret untuk mendukung petani kelapa sawit nasional.

Dari 6,7 juta hektar perkebunan kelapa sawit, 2,7 juta hektar di antaranya merupakan milik rakyat yang dikelola oleh dua juta petani.

?Pemerintah harus menyediakan penelitian dan pengembangan kelapa sawit murah untuk petani serta sertifikasi lahan gratis. Kedua hal ini bisa meningkatkan produktivitas kebun dan sumber daya manusia petani dalam menambah skala usahanya,? papar Sumardi.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia Sahat Sinaga meminta pemerintah memerhatikan sektor perkebunan. ?Kelapa sawit dan karet merupakan komoditas andalan Indonesia,? katanya.
Baca Selengkapnya
news-1

19 April 2024

Petani Bentuk Kelompok
Distribusi Pupuk Bersubsidi Sistem Tertutup Dimulai 1 Agustus.

Petani di Sumsel harus segera bergabung dalam kelompok tani supaya mendapat pupuk urea bersubsidi. Hal itu karena mulai 1 Agustus 2008, PT Pupuk Sriwijaya melakukan distribusi pupuk sistem tertutup sehingga petani yang tidak masuk kelompok tani akan kesulitan memperoleh pupuk.

Menurut Manajer Pemasaran Pupuk Daerah (PPD) Sumsel PT Pusri Sulfa Ganie, Sabtu (26/7), sosialisasi distribusi pupuk sistem tertutup sudah sampai ke petani meskipun belum 100 persen. Sulfa mengungkapkan, sampai saat ini sudah 85 persen kelompok tani di Sumsel yang membuat Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Dengan diberlakukannya sistem distribusi pupuk tertutup, PT Pusri hanya akan memberikan alokasi pupuk bersubsidi sesuai jumlah dalam RDKK. Sulfa mengatakan, di seluruh Sumsel hanya tinggal Kabupaten Musi Banyuasin yang belum menyerahkan daftar RDKK.

?Tanpa RDKK, petani tidak akan memperoleh pupuk yang dibutuhkan. Tetapi, bagi petani perseorangan masih ada kesempatan untuk bergabung dalam kelompok tani sampai 31 Desember 2008,? kata Sulfa.

Petani yang belum terdaftar dalam kelompok tani bisa mendaftarkan diri melalui Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) atau melalui kepala cabang dinas pertanian setempat.

Penyaluran pupuk urea bersubsidi di Sumsel sampai 25 Juli 2008 mencapai 120.631 ton atau 72,9 persen dari alokasi Menteri Pertanian tahun 2008 sebesar 165.483 ton.

Subsidi terbatas.

Menurut Manajer Pemasaran Wilayah I PT Pusri Effendy Ropie, kemampuan pemerintah dalam memberikan subsidi untuk pupuk urea terbatas hanya sekitar 4,3 juta ton per tahun, padahal kebutuhan mencapai 5,8 juta ton per tahun.

Effendi menuturkan, selain menggunakan RDKK, distribusi sistem tertutup juga dilakukan dengan menggunakan kartu elektronik smart card di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan Kabupaten Sleman.

Uji coba RDKK juga dilakukan di Kecamatan Telang di Kabupaten Banyuasin dan Kecamatan Belitang di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
Baca Selengkapnya
news-1

19 April 2024

Akan Dipidana Pejabat BUMN yang Sumbang Parpol
Menneg BUMN Sofyan Djalil akan mengeluarkan surat edaran yang melarang seluruh pejabat badan usaha milik negara (BUMN) memberikan sumbangan kepada partai politik.

"Surat larangan memberi sumbangan dari dana perusahaan BUMN akan diedarkan minggu depan," kata Sekretaris Menneg BUMN, Said Didu, seusai acara "BUMN Performance Meeting", di Jakarta, Kamis.

Dijelaskannya, sesuai dengan Undang-Undang Partai Politik (Parpol) seorang pejabat BUMN yang memberikan sumbangan kepada parpol bisa dipidana ataupun terkena sanksi denda.

"Pejabat BUMN yang dimaksud bukan hanya direksi dan komisaris, tetapi juga pejabat eselon lain dan pejabat tingkat bawah," kata Said.

Menurut dia, UU Parpol sudah cukup bagus, sehingga Kementerian BUMN memiliki dasar yang kuat untuk mengawasi para pejabat yang akan "bermain" dengan parpol.

Ia menengarai, selama masa kampanye parpol akan gencar mencari sumber pendanaan.

"Kalaupun ada pejabat BUMN yang memberi sumbangan dari uang pribadi, tentunya ada ukurannya seberapa besar sumbangan yang boleh diterima satu parpol," katanya.

Menanggapi kekhawatiran terhadap kemungkinan pejabat BUMN menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk menyumbang parpol, Said menegaskan akan dibuktikan lewat audit.

"Sanksi pidana dan dendanya masih kita lihat. Yang pasti kalau terbukti pejabat BUMN menyumbang dengan dana perusahaan akan dipecat," katanya.

Untuk itu, katanya, anggota masyarakat termasuk karyawan BUMN agar melaporkan kepada Kementerian BUMN termasuk kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) jika ada gejala dan bukti sumbangan dari dana BUMN ke parpol.
Baca Selengkapnya
news-1

19 April 2024

Wapres Perintahkan PT Pusri Buka Tender Revitalisasi Pabrik
Wakil Presiden M Jusuf Kalla memerintahkan Direktur Utama PT Pusri Dadang Heru Kodri segera membuka tender bagi revitalisasi pabrik pupuk untuk menggantikan tiga pabrik yang sudah tidak efisien lagi.

"Segera saja buka tender untuk dua pabrik," kata Wapres Jusuf Kalla memerintahkan Dirut PT Pusri Dadang Heru Kodri saat mengunjungi pabrik tersebut di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Senin.

Sebelumnya Dadang menjelaskkan bahwa pabrik pupuk Pusri memiliki empat pabrik. Namun tiga di antaranya telah berusia diatas 30 tahun sehingga tidak efisien lagi. Ketiga pabrik tersebut yakni Pusri II usianya 34 tahun, Pusri III usianya 32 tahun dan Pusri IV usia 31 tahun.

Menurut Dadang, ketiga pabrik tersebut jika direvitalisasi dengan mesin yang baru cukup digantikan dua pabrik saja.

"Oke jalan saja, nanti soal kekurangan dana kita cari jalan," kata Wapres. Sebelumnya, dalam paparannya Dirut PT Pusri Dadang menjelaskan bahwa sampai saat ini pasokan gas untuk pabrik masih cukup. Namun yang menjadi kendala justru untuk jalur distribusinya yang harus melalui sungai Musi, sementara sungai itu kini mengalami pendangkalan.

Selain itu Dadang juga menjelaskan kendala distribusi pupuk di tingkat petani. Menurut Dadang, selama ini distribusi menggunakan sistim terbuka, oleh karena itu ia meminta ijin untuk bisa mengubahnya dengan sistim tertutup.

Menanggapi usul perubahan distribusi pupuk dari sistim terbuka ke sistim tertutup, Wapres mengingatkan agar hal itu dilakukan secara hati-hati.

"Soal distribusi pupuk kita perlu perbaiki, tapi jangan terlalu drastis karena nanti masyarakat bingung, malah masuk keranah politik," kata Wapres.

Dalam kunjungan tersebut Wapres Jusuf Kalla didampingi oleh Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menteri Perhubungan Jusman Syafei Djamal serta beberapa anggota DPR.

Wapres melakukan kunjungan satu hari ke Palembang dan Jambi. Dalam kunjungan di Palembang Wapres membuka kongres HMI ke 26, meninjau kilang minyak Plaju milik PT Pertamina dan pabrik pupuk PT Pusri.
Baca Selengkapnya
news-1

19 April 2024

Direksi BUMN Pupuk Perlu Diganti Jika Tak Mampu Atasi Kelangkaan Pupuk
Pemerintah diminta mengganti jajaran direksi BUMN yang memproduksi pupuk jika dalam waktu dua bulan ke depan tidak mampu mengatasi kelangkaan pupuk bagi petani dan indutri perkebunan di dalam negeri, kata Ketua Umum Himpunan Pengusaha Demokrat (HPD) HM Syaiful Anwar kepada pers di Jakarta, Selasa.

"Kelangkaan pupuk dalam enam bulan terakhir di Jawa dan Sumatera telah mengakibatkan para petani dan pengusaha perkebunan industri sulit memperoleh pupuk untuk digunakan meningkatkan produksi pertanian," kata Syaiful yang juga ketua umum Ikatan Pengusaha Muslim Indonesia (IPMI) itu.

Dia berharap, ketiga BUMN bidang pupuk yakni PT Pupuk Pusri Palembang, PT Pupuk Kujang Purwakarta dan PT Pupuk Kaltim agar meningkatkan produksi pupuk dan melancarkan distribusi pupuk kepada petani, sehingga dalam musim tanam dua bulan mendatang, petani dan pengusaha perkebunan tidak mengalami kesulitan mendapatkan pupuk.

Selain itu, pemerintah perlu melakukan impor pupuk untuk memenuhi kebutuhan petani dan pengusaha perkebunan. "Kenaikan produksi pupuk dari BUMN pupuk dan impor pupuk harus mendapatkan pengawasan ketat yang bekerjasama Polri agar dicegah kemungkinan tindakan pemalsuan," katanya.

Syaiful mengkhawatirkan, jika sampai dua bulan mendatang, pupuk masih langka di pasaran, maka jutaan petani, buruh tani dan pekerja di industri perkebunan akan menganggur karena tidak mampu menanam padi dan jenis tanaman lain, yang pada akhirnya akan meningkatkan tindak kriminal dan dapat mengganggu persiapan Pemilu 2009.

Dia mensinyalir kelangkaan pupuk dalam enam bulan terakhir ini diakibatkan ulah "mafia pupuk" yang bekerja rapi yang diduga melibatkan oknum pagawai perusahaan bidang pupuk, sehingga saat ini banyak ditemukan pupuk palsu yakni perbandingan kemasaran merek pupuk dengan kualitasnya tidak sama.

Di samping itu, jika petani mendapat pupuk yang dinilai asli, harganya sudah melambung tinggi dan tak terjangkau lagi.

Syaiful berharap, aparat Polri dan para direksi BUMN bidang pupuk dapat menindak oknum pegawai jika terbukti mempermainkan atau memalsu produk pupuk di pasaran.

Dia menegaskan, pupuk merupakan komponen utama dalam meningkatkan ketahanan pangan di Tanah Air, karena itu menjadi tugas pemerintah dan perusahaan penghasil pupuk dalam melaksanakan tata niaga pupuk yang mampu memenuhi kebutuhan petani dan pengusaha perkebunan dengan harga terjangkau.
Baca Selengkapnya
news-1

19 April 2024

Sofyan Djalil Larang BUMN Bantu Parpol
Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil menyatakan keyakinannya BUMN akan bersikap netral terhadap partai politik mana pun dan tidak akan memberi bantuan kepada partai.

"Nggak bisa. Sekarang satu sen itu diaudit oleh BPK. BPK itu sangat hati-hati. Kalau mau coba-coba alirkan dana BUMN ke partai, ke mana-mana akan menggali 'lubang' sendiri, karena tak ada yang tidak transparan sekarang ini," kata Sofyan di sela "The Asia HRD Congress 2008" yang dibuka Wapres Jusuf kalla di Jakarta, Rabu.

Menurut Sofyan, undang-undang menyatakan bahwa BUMN tak boleh membantu partai, tetapi orang-orang BUMN boleh saja membantu partai selama mengikuti ketentuan undang-undang.

"Tergantung dari siapa yang membantu, tetapi jangan berlebihan ada batasnya, dan kalau individual ya seperti warga negara biasa. Tapi dia tak boleh menggunakan uang BUMN, kalau uang pribadi dia, silakan," katanya.

Kalau uang BUMN yang dipakai, lanjut dia, maka pejabat BUMN tersebut bisa dituduh korupsi, karena berarti menggunakan uang BUMN bukan untuk tujuan sebenarnya.

"Saya yakin BUMN akan netral dan akan melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan UU," katanya.

Seluruh direksi BUMN dipersilakan menggunakan hak pilih sesuai hati nurani masing-masing, tambahnya.
Baca Selengkapnya
news-1

19 April 2024

Surat Tanah Jadi Wajib, Memotong Rantai Distribusi Pupuk
Pemerintah mewajibkan petani menyerahkan salinan surat tanah dan identitas diri saat membeli pupuk bersubsidi di pengecer resmi. Bagi petani penggarap, selain identitas diri, mereka juga harus menyerahkan surat keterangan menggarap lahan pertanian dari kepala desa atau lurah setempat.

Menurut Manajer Perencanaan Pengembangan dan Sinergi Pemasaran PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Subhan, Minggu (20/7) di Palembang, kebijakan penyerahan fotokopi identitas diri dan surat tanah bertujuan untuk mempermudah pendataan petani dan lahan pertanian tanaman pangan yang mendapat jatah alokasi pupuk bersubsidi.

Kebijakan itu berlaku sampai 31 Desember 2008. ?Setelah akhir 2008, diharapkan semua petani sudah tergabung dalam kelompok tani atau poktan dan gabungan kelompok tani atau gapoktan di daerahnya. Bagi petani yang tidak masuk dalam poktan dan gapoktan setelah 31 Desember 2008 tidak akan bisa mendapat pupuk bersubsidi,? papar Subhan.

Poktan dan Gapoktan.

Menurut Subhan, petani yang diwajibkan menunjukkan identitas diri dan surat tanah adalah mereka yang belum tergabung dalam poktan dan gapoktan. Bagi yang sudah tergabung, bisa memesan pupuk bersubsidi dari kelompoknya setelah sebelumnya menyusun rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK).

Salinan surat tanah yang diserahkan kepada kios pengecer pupuk terlebih dulu harus disahkan kepala desa/lurah setempat. Bisa juga disahkan petugas penyuluh lapangan (PPL) atau kepala cabang dinas pertanian kecamatan setempat. Berdasarkan pantauan Kompas, sejak 1 Juli 2008 para petani yang akan membeli pupuk bersubsidi di pengecer resmi diwajibkan menunjukkan kartu identitas, KTP atau SIM.

?Saya tidak keberatan asal ada jaminan kalau ke depan pupuk tidak mahal dan langka. Kalau tetap langka dan mahal, ya percuma,? kata Tujo (61), petani di Kendal, Jawa Tengah.

Kebingungan penyewa lahan.

Kebingungan dialami sejumlah petani penggarap. Selama ini mereka berstatus sebagai penyewa lahan. Mereka tentu tidak memiliki surat tanah karena surat tanah dipegang pemilik lahan.

Guru Besar Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor yang juga Sekretaris Jenderal Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesiai, Hermanto Siregar, mengatakan, sebagai langkah awal, semangat menyertakan surat tanah sebagai upaya untuk membangun basis data petani penerima pupuk bersubsidi patut dihargai.

Namun, ke depan tetap harus mengacu pada sistem identitas petani. ?Kalau di luar negeri, tiap plot lahan pertanian sudah teridentifikasi dengan baik terkait luas tanah, pemilik, dan status tanah,? katanya.

Jika pendataan penerima pupuk bersubsidi mengacu pada surat tanah, banyak kelemahan. Mengingat di Indonesia sampai saat ini baru sekitar 30 persen lahan pertanian yang bersertifikat, dari sekitar 80 juta bidang, maka basis data jumlah pekerja di sektor pertanian di setiap kecamatan tetap harus jadi acuan. Menurut Subhan, pemerintah menggunakan sistem tertutup agar pendistribusian pupuk berjalan efektif dan efisien.
Baca Selengkapnya
news-1

19 April 2024

Aceh Kehilangan 61 ribu Ton Pasokan Pupuk, Gubernur Diminta Atasi Kelangkaan
Untuk tahun 2008 ternyata Nanggroe Aceh Darussalam kehilangan pasokan pupuk mencapai 61 ribu ton, Kamis (17/7) yang mengakibatkan terjadinya kelangkaan pada masa musim tanam petani.

Mengingat tidak terpenuhinya kebutuhan subsidi pupuk sampai 68 persen, Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Irwandi Yusuf diminta segera mengambil tindakan untuk mengatasi kelangkaan itu. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Bireuen Bustami Hamid kepada Waspada diruang kerjanya, terkait nasib petani yang kesulitan dengan kelangkaan pupuk.

Bustami mengatakan langkah yang harus dilakukan Gubernur adalah segera mengusulkan kembali pada Menteri Pertanian tentang SK untuk angka target kebutuhan subsidi pupuk Aceh.

Karena informasi dari pihak PT. Pusri menerangkan sesuai SK menteri Pertanian jatah pupuk untuk Aceh untuk tahun 2008 hanya dipasokan subsidi sebesar 51 ribu ton lebih. Padahal target kebutuhan pupuk untuk Aceh tahun 2008 mencapai 112 ribu ton, tegas Bustami, maka otomatis Aceh kehilangan pasokan sebesar 61 ribu ton yang tidak terpenuhi.

"Kalau dipresentasekan Aceh cuma dapat subsidi pupuk 42 persen dan kehilangan 58 persen. Maka dengan kondisi demikian menjadi penyebab terjadinya kelangkaan pupuk di Aceh,? tukas Bustami.

Semua keterangan informasi akurat tersebut berhasil diungkapkan Bustami setelah memanggil para distributor pupuk wilayah setempat untuk menyibak penyebab terjadinya kelangkaan pupuk. Dalam pertemuan tersebut berlangsung alot, bahkan dugaan awal distributor sebagai penyebab kelangkaan pupuk karena mempermainkan pasokan pupuk untuk raup keuntungan.

Namun sinyalemen tersebut kandas dan tidak terbukti setelah dilakukan konfirmasi dengan pihak PT. Pusri melalui Taufan pihak yang bertanggung jawab untuk pasokan pupuk wilayah NAD.

Sedangkan untuk pasokan pupuk wilayah Kabupaten Bireuen untuk 2008 sesuai SK Gubernur mendapatkan jatah 4368 ton, dan hingga bulan Juni 2008 yang sudah direalisasikan oleh PT. Pusri baru 2103 ton atau 48 persen.

Bustami mengaku sangat menyangsikan jumlah realisasi tersebut sampai harus melakukan pemanggilan tiga distributor pupuk Bireuen yaitu Tabah Mandiri, Jasa Kawan dan Mitra Jasa Bersama. Karena untuk pasokan pupuk pada bulan Juli jatahnya 270 ton tapi baru disalurkan 110 ton.

Sementara sisanya sebanyak 160 ton lagi akan menyusul pasokannya dalam minggu ini. Bahkan kepada pihak Dinas Pertanian selaku instansi terkait juga diminta untuk mengawasi masuknya pasokan pupuk susulan yang akan diterima oleh distributor.

Bustami kembali mengharapkan Gubernur segera mengusulkan penambahan jumlah pasokan pupuk kepada menteri pertanian agar dapat mengatasi soal kelangkaan pupuk.

Apalagi memasuki masa musim tanam kali ini, papar Bustami, sangat menghambat para petani bila kesulitan pasokan pupuk tidak tersedia dengan cukup.
Baca Selengkapnya
news-1

19 April 2024

Pusri Tak Layani Tiga Daerah
PT Pupuk Sriwidjaja tidak melayani permintaan daerah yang tidak mempunyai rencana dasar kebutuhan kelompok atau RDKK. Ada tiga daerah di Sumatera Utara yang sampai sekarang tidak mempunyai RDKK.

"Kabupaten Karo, Nias, dan Nias Selatan sampai sekarang belum memiliki RDKK. Kami tidak memberikan toleransi. Pupuk tidak dapat kami salurkan ke daerah itu sampai adanya RDKK," kata Manajer PT Pusri Wilayah Sumut, Renaldi Setiabudi, Senin (21/7) di Medan.

RDKK, tutur Renaldi, merupakan landasan penyaluran pupuk bersubsidi ke petani. Dasar itu tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 076 Tahun 2007 Tentang Ketetapan Alokasi Pupuk Bersubsidi dan Harga Eceran Tertinggi (HET). Pusri memberlakukan kebijakan itu sejak Juni 2008 lalu. Sejumlah daerah tetap meminta penyaluran tanpa adanya RDKK.

"Kami beri penjelasan bahwa pupuk bersubsidi merupakan uang negara yang harus diselamatkan. Kami sempat didatangi petugas dari Markas Besar Polri. Mereka meminta penyaluran pupuk dilakukan sesuai aturan. Jika penyaluran ini tidak beres, kami (Pusri) yang malah kena masalah," kata Renaldi.

Sebelumnya hampir seluruh daerah di Sumut menyalurkan pupuk tanpa RDKK. Daerah yang kini sedang musim tanam sudah memakai dasar RDKK. Daerah yang dia maksud di antaranya Kabupaten Toba Samosir, Samosir, Serdang Bedagai, dan Simalungun.

Tidak Semua.

Meski sudah memberlakukan RDKK, tidak semua petani di Kabupaten Simalungun mudah mendapatkan pupuk bersubsidi. Petani Nagori (setingkat desa-Red) Panembeian, Kecamatan Panembeian Panei, Kabupaten Simalungun Jhon Panjaitan (45) mengaku kesulitan mendapatkan urea bersubsidi. "Padahal, dia sudah tergabung dalam kelompok tani di desanya. Satu-satunya persoalan kami yang belum selesai adalah pupuk. Susah mencari pupuk," katanya.

Menanggapi hal itu, Renaldi mengatakan mestinya seluruh petani yang tergabung dalam kelompok tani tidak sulit mencari pupuk bersubsidi. Jika masih ada yang kesulitan, tuturnya, maka ada masalah dalam penyaluran. "Saya bisa kejar KCD (kepala cabang dinas) Pertanian setempat untuk mendapatkan penjelasan," katanya. Renaldi mengatakan Kecamatan Panembeian tahun 2008 mendapatkan jatah 523 ton urea bersubsidi. Dari jumlah itu, 270 ton di antaranya sudah tersalurkan sampai akhir Juni. "Memang jatahnya terbatas karena penyalurannya harus tepat. Jika masih kurang, sudah saatnya mencari alternatif seperti menggunakan pupuk organik," katanya.

Dia merespon positif langkah Pemerintah Provinsi Sumut yang merelokasi penyaluran pupuk urea bersubsidi dari daerah surplus ke daerah yang kekurangan. Langkah ini dilakukan agar di waktu depan jatah untuk Sumut tidak berkurang. Hal ini terlihat dari jatah urea Sumut 2008 sebesar 168.532 ton. Jatah ini lebih kecil daripada jatah tahun 2007 sebesar 195.098.

Pengawasan penyaluran pupuk ini sempat disinggung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat panen raya padi akhir pekan lalu di Simalungun. Presiden menegaskan siapapun yang mencoba bermain dengan pupuk subsidi maka akan berhadapan dengan hukum. "Tangkap, masukkan ke penjara," kata Yudhoyono.
Baca Selengkapnya
news-1

19 April 2024

Atasi Kebocoran, Pusri Mulai Terapkan Sistem Distribusi Tertutup
PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) segera menerapkan sistem distribusi tertutup guna mengurangi tingkat kebocoran serta penyalahgunaan pupuk bersubsidi dari pemerintah kepada para petani.

Sistem distribusi akan mengedepankan pembelian pupuk bersubsidi dengan bukti kartu tanda penduduk (KTP). Sehingga pembelian pupuk bersubsidi di luar kebutuhan para petani dapat dihindari. Tujuan lainnya adalah supaya distribusi dan pengadaan pupuk bersubsidi bisa lebih tepat sasaran dan benar-benar dinikmati para petani yang membutuhkan.

"Untuk memudahkan, para petani bisa memanfaatkan distribusi model ini dengan memberdayakan kelompok tani atau kelompok kolektif petani lainnya," kata Direktur Jendral Perdagangan Dalam Negeri Subagyo pada sosialisasi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 21 Tahun 2008 di Semarang, pekan kemarin.

Peraturan menteri itu sendiri, mengatur PT Pupuk Sriwijaya untuk kembali menangani pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi kebutuhan petani di 18 Kabupaten di Jateng menggantikan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT).

Selama ini PT Pusri dalam distribusi pupuk bersubsidi selalu mengacu kepada surat keputusan (SK) Bupati/Walikota. Namun yang jamak terjadi kebutuhan di lapangan dengan ketentuan gubernur juga berbeda. Akibatnya pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi selalu menjadi persoalan bagi petani. Oleh karena itu, untuk meminimalisir persoalan-persoalan yang timbul di lapangan, PT Pusri akan menerapkan sistim distribusi tertutup.

"Setidaknya untuk bisa mendapatkan pupuk bersubsidi di pengecer terdekat nantinya petani harus bisa menunjukkan KTP," kata dia.

Sementara itu, pelaksanaan regulasi yang mengatur perubahan penugasan serta tanggungjawab pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi di Jateng bukan sesuatu yang baru. Soalnya PT Pusri sebelumnya juga pernah melaksanakan tenggungjawab serupa sebelum sempat diambilalih sementara oleh Pupuk Kaltim.

Bahkan, PT Pusri hingga kini masih memiliki instrumen pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi di wilayah Jateng, seperti distributor dan pengecer.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran PT Pusri Bowo Kunto Hadi mengatakan, untuk menjamin kebutuhan selama masa transisi mulai (1/7) hingga (31/7) ini, PT Pusri telah mengajukan kerja sama operasinal (KSO) dengan PT PKT dan PT Pupuk Kujang.
Baca Selengkapnya
Laporan Tata Kelola Info Publik FAQ