Kabar Pusri

Pusri Lakukan Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat

24 July 2012

Dalam rangka mengukur kesiapan, kerjasama dan koordinasi unit kerja dalam menghadapi keadaan darurat, PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang melakukan kegiatan simulasi penanggulangan keadaan darurat besar di area pabrik.(20/7) Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengukur sejauh mana kesiapan sistem komunikasi, tim rescue, tim medis, dan sarana penanggulangan keadaan darurat lainnya dalam menghadapi situasi darurat yang sebenarnya.

Simulasi dimulai dengan kejadian pecahnya pipa fasilitas pengisian amonia (loading ammonia facility) di ALF ke kapal pada pukul 09.00 wib. Pecahan tersebut mengakibatkan kebocoran setara dengan lobang berdiameter 15 cm, sehingga mengeluarkan uap amonia. Tingkat konsentrasi amonia yang terpapar keluar sangat berbahaya yaitu sekitar 500-1000ppm, dengan kecepatan 1o menit untuk jarak 1 km.

Pada saat kejadian, angin mengarah ke timur, sehingga terpaan cukup dirasakan di area Pengantongan Pupuk Urea (PPU). Kondisi ini mengakibatkan 3 orang karyawan PPU menjadi korban. Mereka adalah 1 orang operator pengantongan pupuk yang sedang mengawasi pekerjaan pengantongan, 1 orang tenaga harian yang sedang mengisi pupuk ke dalam kantong urea, serta 1 orang buruh angkutan pupuk yang terjatuh sehingga mengalami patah tangan.

Manager K3& LH segera turun ke lapangan untuk menganalisis situasi, kemudian dengan segera menetapkan bahwa situasi dalam keadaan daruat. Segera Mgr K3&LH memerintahkan unit kerjanya untuk menempatkan seluruh armada Fire Truck dan Ambulance pabrik menuju lokasi kejadian. Sirine tanda bahaya segera dibunyikan.

Seluruh pimpinan unit kerja untuk memerintahkan staf yang termasuk anggota Fire Fighting Group (FFG) agar segera membantu penganggulangan keadaan darurat. Anggota FFG dengan segera menyemprotkan air ke valve yang bocor sehingga uap amonia larut dan konsentrasinya menurun hingga berada dalam nilai ambang batas yang aman.

Koordinasi juga dilakukan ke pihak Rumah Sakit Pusri. Petugas medis pun segera meluncur ke lokasi, dan kemudian mendirikan klinik darurat lapangan. Para korban segera dilarikan ke klinik darurat, dan segera mendapat pertolongan pertama dari Tim Hiperkes. Korban yang mengalami patah tangan segera dilarikan ke rumah sakit Pusri untuk mendapat penganganan lebih lanjut.

Setelah simulasi dilakukan, Direktur Produksi Ir. M. Djohan Safri, MM memberikan apresiasi kepada seluruh tim yang telah menlakukan simulasi dengan baik dan lancar. ”Latihan ini penting dan wajib dilaksanakan, karena pada kesempatan inilah kita bisa megevaluasi sampai sejauh mana kesiapan kita dalam menghadapi kondisi darurat yang sebenarnya”, ujarnya mengawali sambutan.

”Hari ini kita melihat kerja sama dan koordinasi antar unit kerja sudah cukup baik dan rapi. Namun, masih banyak hal-hal yg perlu diperbaiki, baik menyangkut koordinasi antar unit kerja, maupun kesiapan seluruh peralatan. Kedepannya kita harus berupaya meningkatkan kualitas penanganan keadaan darurat. Semoga keadaan darurat tidak pernah terjadi di Pusri. Namun, kesiapan kita harus tetap 100%”, ujar Djohan menutup acara simulasi pagi ini.

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan latihan ISM dan ISPS Code yaitu penanganan terhadap penyusup yang berusaha masuk ke kapal Pusri. Selain itu juga dilakukan simulasi unjuk rasa yang hendak memasuki lokasi pabrik dan melakukan pengerusakan dermaga. Keadaan dapat dikendalikan berkat kerjasama dan koordinasi ABK kapal dengan pihak keamanaan internal perusahaan dibawah pimpinan Manager Sekuriti. (n09)
Report Governance Public Info FAQ