Kabar Pusri

PT Pusri penuhi kebutuhan perkebunan swasta

22 July 2015

Palembang (ANTARA Sumsel) - Perseroan Terbatas Pupuk Sriwidjaja tidak hanya fokus memenuhi kebutuhan pupuk pertanian dan perkebunan rakyat, tetapi juga tetap berupaya memenuhi kebutuhan perkebunan swasta untuk kepentingan komersial dan meningkatkan pendapatan perusahaan. "Berdasarkan data, sejak Januari hingga Juni 2015 kami telah menyalurkan pupuk urea nonsubsidi atau komersial ke perkebunan milik perusahaan swasta sekitar 200 ribu ton," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ganie di Palembang, Kamis. Dia menjelaskan, pupuk komersial itu disalurkan ke perusahaan perkebunan swasta di Sumatera Selatan dan delapan provinsi rayon pemasaran PT Pusri lainnya yakni Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selain ke perusahaan perkebunan, selama semester pertama 2015 ini pihaknya juga telah menyalurkan puluhan ribu ton pupuk urea nonsubsidi ke sejumlah perusahaan sektor industri di dalam dan luar negeri, ujarnya.

Menurut dia, guna meningkatkan pendapatan perusahaan, selain melaksanakan kewajiban yang ditugaskan pemerintah untuk menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani, pihaknya tetap berupaya melakukan kegiatan bisnis dengan memasarkan pupuk secara komersial.

Kegiatan pemasaran pupuk urea secara komersial itu akan terus ditingkatkan guna memperluas pasar mengantisipasi peningkatan produksi seiring sedang dibangunnya satu pabrik baru proyek revitalisasi pabrik urea paling tua milik perusahaan yang berkantor pusat di Kota Palembang ini.

PT. Pupuk Sriwidjaja adalah perusahaan yang didirikan sebagai pelopor produsen pupuk urea di Indonesia pada tanggal 24 Desember 1959 di Palembang, Sumatera Selatan.

"Saat ini dengan empat pabrik yang memiliki total kapasitas produksi terpasang mencapai 2,262 juta ton pupuk urea per tahun secara umum dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani dan perusahaan perkebunan dalam negeri serta sebagian dialokasikan untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri," papar Sulfa.

Editor: Yudi Abdullah
COPYRIGHT © 2015

Report Governance Public Info FAQ