Kabar Pusri

Jelang Asian Games, BLU Diminta Gerak Cepat

15 November 2017

JAKARTA, Kompas.com -Sekretaris Kemenpora (Sesmenpora) Gatot S. Dewa Broto menyaksikan dan memberikan arahan pada acara serah terima jabatan (sertijab) Direktur Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) di Lantai 3 Kantor Kemenpora Jakarta, Rabu (15/11).

Sertijab pada Badan Layanan Umum (BLU) LPDUK ini dilakukan oleh Plt. Direktur Samsudin kepada Direktur LPDUK Agus Hardja Santana yang sehari sebelumnya telah dilantik Menpora Imam Nahrawi.

Kepada Direktur LPDUK dan jajarannya, Sesmenpora mengingatkan agar BLU ini bisa bergerak cepat, terutama dalam jangka pendek karena persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Selain itu, juga harus bergerak aktif melakukan komunikasi dengan berbagai pihak terkait, baik degan INASGOC mapun dengan Kementerian Keuangan untuk meminta terkait dengan kelengkapan dan penyempurnaan pejabat keuangan LPDUK.

“Untuk mendukung kinerja, tentu LPDUK juga memerlukan ruangan yang baik dan representatif. Silahkan dilihat mana yang pas, bisa di lantai 5, bisa juga di PP ITKON,”ujar Sesmepora saat acara Sertijab yang juga dihadiri Inspektorat Kemenpora, R Purwoko Prihtjahjono dan jajaran pejabat eselon III dan II Kemenpora.

Karena kinerjanya sebagai BLU yang mendukung proses pendanaan Asian Games 2018 terbilang vital, Sesmepora juga langsung meminta kepada Kepala Bagian Rumah Tangga Kemenpora untuk menyiapkan fasilitas yang diperlukan. Bahkan sampai ketersediaan space parkir untuk Direktur LPDUK.

Direktur LPDUK Agus Hardja Santana menyampaikan terima kasih kepada Plt Direktur LPDUK Samsudin dan semua jajaran yang telah mengawali langkah dan mempersiapkan perangkat kerja LPDUK. Bahkan sudah mulai menjalankan sebagian program . “Kita harus bekerjasama dan maksimal agar target 2017 harus bisa diselesaikan. Mudah-mudahan LPDUK juga dapat tempat yang lebih layak dari sekarang. Karena Jika tempatnya baik, sponsor juga tidak akan ragu menitipkan dananya ke LPDUK,” ujar Agus.

Ia menegaskan, target LPDUK tahun 2017 dan 2018 memang fokus ke Asian Games dan Asian Para Games 2018 dengan bersinergi bersama INASGOC. Di luar banyak yang bisa dikelola dan potensinya sangat tebuka. “LPDUK harus bisa mendorong agar industri olahraga bergairah, dan kesejahteraan atlet juga lebih terjamin. Ini juga untuk memacu atlet muda agar beprestasi,” tuturnya

Agus melanjutkan, sesuai arahan Menpora, LPDUK juga harus fokus pada pengelolaan dana non APBN secara akuntabel dan transparan. Mulai perencanaan, pelaksanaan hingga pelaporannya. “Jangan overlap dengan tupoksi kedeputian. Kita bantu dari sisi pendanaan, terutama karena dana APBN terbatas,” ujar dia.

Sebelumnya, Plt Direktur LPDUK Samsudin yang menyerahkan jabatannya, melaporkan progres LPDUK  mulai dari proses pembentukan hingga akhirnya Direktur definitive dilantik. Termasuk perkembangan pendanaan yang masuk untuk pembangunan dua arena Asian Games 2018 yaitu arena bowling hibah dari Pertamina dan panjat tebing hibah dari Pusri.

“LPDUK setelah mendapat persetujuan dari KemenPAN RB pada bulan Mei, sudah berjalan, namun sifatnya sementara dan berstatus pelaksana tugas. Biro perencanaan dan organisasi memang harus merangkap dulu sampai ada pejabat definitif sekarang,” jelasnya.

Samsudin, yang juga menjabat Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Kemenpora, juga mengatakan bahwa ada beberapa tugas penting bagi Direktur LPDUK yang baru.  Diantaranya harus bisa memobilisasi sponsorship baik untuk Asian Games maupun pasca Asian Games, dan  bisa bekerja sama dengan berbagai pihak  termasuk dengan sesama lembaga di bawah Kemenpora seperti PP PON dan PP ITKON.

“Pasca Asian Games 2018 juga harus disiapkan. Bisa kerjasama dengan PB-PB  dalam penyelenggaraan event atau Liga, atau bisa membuat event sendiri. Kami yang telah selesai tugas sebagai Plt, tetap siap membantu dan memberikan informasi jika dibutuhkan. Dengan adanya Direktur yang definitif, diharapkan seluruh pegawai LPDUK juga lebih bergairah,” tutur Sam.
Report Governance Public Info FAQ